Jual Culture Pseudomonas flourescens
087875885444
Pseudomonas flourescens adalah mikroba dari gologan bakteri yang
merupakan salah satu genus dari Famili Pseudomonadaceae. Pseudomonas
flourescens yang memiliki karakteristik aerob (memanfaatkan oksigen sebagai penerima
electron), namun sebagian spesies bersifat anaerobic yaitu menggunakan nitrat sebagai
alternative penerima electron dalam respirasi. Bakteri ini berbentuk batang lurus
atau lengkung, ukuran tiap sel bakteri 0,5 x 1-4μm. Ciri-cirinya yaitu menghasilkan
pigmen fluorescent yang larut dalam air, yaitu pigmen hijau kuning disebut pyocyanin
dan pyoverdin yang menyebar ke media dan fluorescent di bawah sinar
ultraviolet.
Pyocyanin sadalah phenazine berwarna biru (Nonphotosynthetic Protobacteria).
P. Fluorescens mengeluarkan pigmen hijau, merah hijau, merah jambu, dan kuning terutama
pada medium yang kekurangan unsure besi. P. Fluorescens membentuk pigmen berpendar
yang dikenal dengan nama fluorescein. Akan tetapi, sekarang lebih banyak digunakan
istilah pyoverdin untuk menghilangkan kebingungan dengan fluorescein yang
disintesisse cara kimia, yakni resorcinolphthalein. Pyoverdin terdiri atas
peptide 5-8 asam amino dan kromofor turunan kuinolin yang memiliki berat molekul
sekitar 1.000. Pyoverdin mempunyai kemampuan sebagai senyawa pengikat besi dan pengangkut
besi. Termasuk ke dalam bakteri yang dapat ditemukan dimana saja (ubiquitous),
seringkali ditemukan pada bagian tanaman (permukaan daun dan akar) dan sisa tanaman
yang membusuk, tanah dan air. Dengan kemampuan untuk melindungi akar dari infeksipatogen
tanah dengan cara mengkolonisasi permukaan akar, menghasilkan senyawa kimia seperti
anti jamur dan antibiotic serta kompetisi dalam penyerapankation Fe.
Bakteri ini juga menghasilkan fitohormon dalam jumlah yang besar khususnya
IAA untuk merangsang pertumbuhan dan pemanjangan batang pada tanaman. Adapun mekanisme
pelarutan fosfat oleh bakteri pelarut fosfat diawali dari sekresi asam-asam organic
diantaranya asam formiat, asetat, propionat, laktat, glikolat, glioksilat,
fumarat, tartat, ketobutirat, suksinat dan sitrat, dengan meningkatnya asam-asam
organic tersebut akan diikuti dengan penurunan nilai pH sehingga mengakibatkan terjadinya
pelarutan P yang terikat oleh Ca. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa
Pseudomonas flourescens dapat mengendalikan : penyakit layu fusarium pada tanaman
pisang, penyakit virus kuning pada tanaman cabai penyakit layu bakteri (Ralstonia
solanacearum) pada tanaman kacang tanah. Istilah rizosfer
pertama sekali diperkenalkan oleh Hiltner pada tahun 1904, yang didefenisikan tanah
yang mengelilingi akar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Karena Pseudomonas flourescens yang hidupdi daerah perakaran tanaman
dapat berperan sebagai jasad renik pelarut fosfat, mengikat nitrogen dan menghasilkan
zat pengatur tumbuh bagi tanaman sehingga dengan kemampuan tersebut Pseudomonas
flourescens dapat dimanfaatkan sebagai pupuk biologis yang dapat menyediakan hara
untuk pertumbuhan tanaman.
DaftarPustaka
Rao NSS. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta:
UI-Press. 1994
ArdianaKartika B.2012.
Teknik Eksplorasidan Pengembangan Bakteri Pseudomonas
flourescens. www.laboratoriumphpbanyumas.com/isiwebsite/AGENSIA
HAYATI/eksplorasi Pseudomonas Flourescens.pdf. diakestanggal 26 Desember 2013
pukul 21.00
Supriadi., 2006. Analisis Resiko Agens Hayati Untuk Pengendalian Patogen
Pada Tanaman. Dalam Jurnal Litbang Pertanian 25 (3), 2006.
Suryadi, Y., 2009. Efektifitas Pseudomonas flourescens Terhadap Layu
Bakteri (Ralstonia solanacearum) Pada Tanaman Kacang Tanah. DalamJurnal HPT
Tropika.ISSN 1411-7525. Vol. 9 No. 2 ; 174 – 180, September ,2009.
No comments:
Post a Comment