Agrotekno
087875885444
Jual Ragi Tempe
Tempe
adalah merupakan salah satu produk olahan kedelai yang sudah popular sejak
zaman dahulu dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Tempe merupakan
makanan tradisional warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Kini, produk tempe
sangat populer hingga ke luar negeri dan telah dikembangkan di sana seperti di
Hongkong, Arab, Jepang dan lain-lain. Ternyata, orang luar negeri juga sangat
menyukai tempe. Tempe umumnya diolah
menjadi masakan untuk sayur mayur, lauk-pauk, keripik, dan lain-lain. Rasa nya
yang nikmat gurih dan bergizi tinggi sangat digemari banyak kalangan. Selain
itu, tempe merupakan produk bergizi tinggi yang harganya terjangkau
dibandingkan dengan harga daging yang jauh lebih mahal. Tempe seakan menjadi
makanan yang merakyat namun juga berkelas karena rasanya nikmat dan gizinya
tinggi. Di Indonesia, produsen tempe umumnya skala home industri dan hampir
tersebar di semua daerah. Teknologi nya yang sederhana, dan investasi nya juga
relatif rendah, sehingga industri tempe banyak digeluti oleh pengusaha bermodal
pas-pasan. Namun, hasilnya cukup lumayan, karena pasarnya juga luas dan labanya
juga menarik, sehingga industri tempe mampu eksis sepanjang jaman.
Harga
kedelai yang fluktuasi karena terpengaruh oleh pasar kedelai internasional,
serin kali dikeluhkan oleh para produsen tempe. Hal ini disebabkan oleh
ketergantungan bangsa kita terhadap kedelai impor, disebabkan oleh rendahnya
produksi kedelai dalam negeri. Sangat disayangkan memang, bangsa kita yang
memiliki lahan pertanian sangat luas, subur dan jumlah penduduk yang berlimpah,
kenapa masih mengimpor kedelai dan bahan-bahan pertanian lainnya dari negara
lain. Pada saat harga kedelai melambung tinggi, banyak produsen tempe yang
berhenti beroperasi atau melakukan substitusi kedelai dengan bahan lain seperti
jagung. Indonesia perlu mengembangkan kedelai baik kedelai hitam atau putih,
karena kebutuhan komoditi kedelai oleh konsumen rumah tangga dan industri cukup
tinggi.
Industri
tempe sangat layak untuk dilestarikan, karena menjadi peluang usaha bagi usaha
kecil menengah, memberikan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi
masyarakat. Selain itu, pengembangan industri tempe juga merupakan upaya untuk
memberikan pemenuhan gizi bagi masyarakat. Kesinambungan industri tempe sangat
ditentukan oleh ketersediaan bahan baku kedelai dan dukungan modal bagi UKM.
Produk tempe dapat dikembangan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual
lebih tinggi seperti keripik tempe yang sudah sangat populer. Keripik tempe
memiliki daya simpan yang lama sehingga pasarnya lebih luas.
Untuk
berwirausaha tempe tentu dibutuhkan keuletan dalam hal memasarkan dan teknik
produksinya. Pemasaran tempe umumnya dijual di warung-warung makan, restoran,
warung sayuran, supermarket, atau di pasar. Teknik produksi relatif mudah, dan
membutuhkan alat yang sederhana seperti nyiru, ember, mesin pengupas, mesin
kemasan, plastik, rak fermentasi. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai
murni atau ditambahkan dengan jagung, atau kacang-kacangan lainnya seperti
koro, dan lain-lain. Untuk fermentasi tempe dapat menggunakan kapang Rhizopus
oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer. Kapang yang tumbuh pada kedelai
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah
dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat
besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif. Proses fermentasi berlangsung kurang lebih 2 hari yang ditandai
tumbuhnya miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk
tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi
membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Untuk memproduksi tempe dibutuhkan
alat dan bahan sebagai berikut:
a. Bahan Pembuatan Tempe:
1. Kedelai Putih 10 Kg
2. Bibit tempe/Ragi Tempe 10gr
3. Air bersih
b. Alat-alat Pembuatan Tempe:
1. Panci
2. Kompor
3. Tampah 2 buah
4. Ember Plastik
5. Plastik Pembungkus
6. Kertas dan daun pisang
c. Proses Pembuatan Tempe Kedelai :
1. Sortasi kedelai dari bahan-bahan yang tidak berguna seperti daun, batang, pasir dan lain-lain.
2.Rendam kedelai 5-8 jam, dan buang airnya.
3.Rebus kedelai hingga mendidih, buang airnya.
4. diremas-remas untuk
menghilangkan kulitnya dan agar kedelai terbelah, namun tidak hancur., sambil
dicuci dengan air yang mengalir untuk menghilangkan lendirnya. Proses ini dapat
dilakuakan dengan menggunakan mesin atau secara manual.
5. Kedelai yang telah dicuci bersih
tersebut, kemudian dikukus hingga tanak.
6. Tiriskan, setelah dingin lakukan
inokulasi dengan ragi tempe (Rhyzopus oryzae), aduk hingga rata.
7. Pengemasan dengan menggunakan plastik,
atau daun pisang. Jika menggunakan kemasan plastik, berikan ronggan udara
dengan mencoblosi permukaan kemasan
plastik secara merata dengan menggunakan batang bambu ukuran o, 1 cm yang
diruncingkan
8. Pemeraman dengan menggunakan rak
selama kurang lebih 2 hari.
9. Pemanenan
No comments:
Post a Comment