Agrotekno Lab
087875885444
Jual Aneka Mikroba Probiotik
Budidaya
udang merupakan sector perikanan yang sangat potensial untuk dikembangankan di
Indonesia. Indonesia memiliki lahan yang luas dan iklim yang cocok untuk
budidaya udang. Selain itu tersedia pakan alami yang cukup melimpah seperti
rumput laut dan lain-lain. Potensi pasar udang sangat besar, hal ini ditunjukan
adanya permintaan pasar baik domestik maupun manca negara yang berkembang terus.
Di Indonesia budidaya udang semakin berkembang, di beberapa daerah di tepi
pantai seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan lain-lain telah
menjamur tambak-tambak udang. Beberapa jenis udang yang banyak dibudidayakan
adalah udang vannamei, lobster, galah, windu. Prospek bisnis budidaya udang
layak kita sambut dengan antusias, karena dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat serta memanfaatkan potensi sumber daya alam kita.
Beberapa kendala yang seringkali dihadapi oleh
para pembudidaya udang adalah faktor risiko kematian yang cukup tinggi akibat
cuaca buruk seperti hujan yang terus menurus, suhu terlalu ekstri, dan
penyakit. Faktor cuaca merupakan faktor alam yang sulit dikendalikan. Sedangkan
faktor kematian yang disebabkan oleh penyakit perlu dilakukan pencegahan dan
pengendalian secara efektif dan efesien. Salah satu upaya untuk melakukan
pencegahan dan pengendalian penyakit pada udang adalah dengan memanfaatkan
mikroba yang bersifat probiotik. Probiotik mempunyai kemampuan menekan
perkembangan bakteri patogen pada lingkungan perairan terutama tambak ikan dan
udang. Pemanfaatan bakteri antagonis sebagai agen pengendalian hayati akan
semakin penting bagi ekosistem akuakultur, karena dapat mengurangi bahkan
menghilangkan penggunaan antibiotik sehingga tercipta sistem budidaya ramah
lingkungan dan menciptakan sistem keamanan hayati untuk mengurangi risiko
kontaminasi penyakit pada produksi budidaya udang.
Bakteri probiotik merupakan bakteri
yang bersifat antagonis terhadap bakteri pathogen. Bakteri antagonis dalam
perannya sebagai agen pengendalian hayati dengan menghasilkan senyawa yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, kompetisi pemanfaatan senyawa
(sumber nutrisi) atau kompetisi tempat menempel (lingkungan hidup),
meningkatkan respon imun inang, memperbaiki kualitas air dan dapat memacu
perkembangbiakan fitoplankton. Bakteri antagonis yang digunakan sebagai agen
pengendalian hayati dimasukkan dalam istilah probiotik. Berikut ini adalah beberapa
jenis bakteri probiotik untuk tambak udang:
A.
Nitrosomonas dan Nitrobacter
Ada
beberapa jenis bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter dan strain banyak di antara
spesies-spesies. Sebagian besar informasi ini dapat diterapkan untuk jenis Nitrosomonas dan Nitrobacter pada
umumnya, bagaimanapun, strain masing-masing memiliki toleransi tertentu
terhadap faktor lingkungan dan preferensi nutrisi yang tidak dimiliki oleh
lainnya, sangat terkait erat, strain.
Faktor
Fisika-Kimia yang mempengaruhi proses nitrifikasi :
1. DO (Dissolved Oxygen)
·
Oksigen merupakan gaster larut yang memiliki
peranan penting dalam nitrifikasi (min. 1 mg/L)
·
Untuk respirasi organisme akuatik dan
mikroorganisme aerobik
·
Mendegradasi zat sisa organik
·
Membantu menyelesaikan jalur metabolisme
·
Tinggi rendahnya DO dipengaruhi oleh kelarutan
gas, tekanan udara, suhu, konsentrasi materi tersuspensi, kerapatan biomassa,
salinitas.
·
Kelarutan oksigen berkolerasi terbalik dengan
suhu dan salinitas. Semakin tinggi suhu atau salinitas semakin rendah
konsentrasi oksigen terlarutnya.
2. Suhu
·
Suhu optimum untuk aktivitas bakteri 25 -35 oC
·
Proses nitrifikasi terhenti pada saat suhu
meningkat hingga 50 oC.
·
Bakteri produksi metan akan inaktif bila suhu
turun menjadi15 oC; Bakteri autotrof nitrifikasi berhenti berfungsi
pada suhu 5 oC; Bakteri kemoheterotrof yang merombak materi berkarbon menjadi
dorman apabila suhu air 2 oC.
·
Suhu optimum bagi proses nitrifikasi adalah 28 oC
3. pH
·
Indikator yang menyatakan konsentrasi hidrogen
di dalam medium.
·
pH rendah menghambat pertumbuhan organisme
nitrifikasi dan mendorong pertumbuhan organisme berfilamen.
·
pH optimum bagi bakteri nitrifikasi 7.2-9.0;
7.5-8,6
4. Konsentrasi Substrat (Amonia, nitrit,
alkali)
·
Besarnya jumlah substrat penghasil energi yang
tersedia merupakan salah satu faktor pembatas yang menentukan kinerja biofilter
secara umum.
·
Semakin besar amonia, nitrit, dan alkali semakin
tinggi pula laju nitrifikasi dan semakin tebal pula biofilm yang terbentuk.
5. Nutriment
Semua
jenis Nitrosomonas menggunakan amonia (NH3) sebagai sumber energi selama
konversi kepada nitrit (NO2). Amonia pertama-tama diubah (terhidrolisis) untuk
amina (NH2) senyawa kemudian dioksidasi menjadi nitrit. Proses konversi
memungkinkan Nitrosomonas untuk memanfaatkan senyawa amina beberapa sederhana
seperti yang dibentuk oleh konversi amonia dengan Penghilang amonia kimia.
6. Warna dan Bau
Sel-sel
bakteri nitrifikasi memiliki warna kemerahan (Nitrosomonas) sampai kecoklatan
(Nitrobacter).
B. Bacillus sp
Bacillus
sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh pada kondisi
aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi), mampu
mendegradasi karbohidrat. Bacillus spp mempunyai sifat: (1) mampu tumbuh pada
suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, (2)
mampu bertahan terhadap pasteurisasi, (3) mampu tumbuh pada konsentrasi garam
tinggi (>10%), (4) mampu menghasilkan spora dan (5) mempunyai daya
proteolitik (degradasi protein) yang tinggi dibandingkan mikroba lainnya.
Bacillus merupakan bakteri aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap
uji enzim katalase.
Beberapa
spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler seperti protease, lipase,
amilase, dan selulase yang bisa membantu pencernaan dalam tubuh hewan Jenis Bacillus (Bacillus cereus, Bacillus
clausii, Bacillus pumilus) termasuk dalam lima produk probiotik komersil terdiri dari spora bakteri
yang berpotensi untuk immunostimulan dan aktivitas antimikroba phatogen.
Senyawa
antimikrob lain yang dihasilkan oleh Bacillus sp adalah basitrasin, pumulin,
laterosporin, gramisidin, dan tirocidin yang efektif melawan bakteri Gram
positif serta kolistin dan polimiksin bersifat efektif melawan bakteri Gram
negatif. Sedangkan difficidin memiliki pektrum lebar, mikobacilin dan
zwittermicin bersifat antijamur.
1. Bacillus subtilis
Bakteri
Bacillus subtilis adalah jenis bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, udara
dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Termasuk kelompok bakteri gram
positif, aerobik, mampu membentuk endospora. B. subtilis memiliki kemampuan
memproduksi antibiotik dalam bentuk lipopeptida, salah satunya adalah iturin.
Iturin membantu B. subtilis berkompetisi dengan mikroorganisme lain dengan cara
membunuh mikroorganisme lain atau menurunkan tingkat pertumbuhannya. Iturin
juga memiliki aktivitas fungisida terhadap pathogen. Serta menghasilkan
subtilin sebagai antibiotik yang digunakan untuk menekan populasi abkeri
pathogen.
Pada
beberapa penelitian ditemukan bahwa penambahan B. subtilis perairan dapat
meningkatkan kualitas perairan dengan mengurangi konsentrasi CO2
perairan. Penggunaan B. subtilis pada tambak udang menunjukkan bahwa B.
subtilis mampu meningkatkan kesintasan larva udang windu dan mencegah dari
penyakit vibriosis akibat Vibrio harveyi. Selain itu B. subtilis secara alami
bersimbiosis pada saluran pencernaan udang windu.
B.
subtilis memerlukan kondisi optimum untuk tumbuh. Berikut adalah kondisi fisika
kimia air optimum bagi bakteri ini :
DO : bakteri ini
adalah jenis aerob obligat, makin tinggi DO maka makin baik untuk pertumbuhan
optimalnya. Minimal ialah pada kisaran 2 mg/L. Suhu : suhu optimal untuk tumbuh
bagi B. subtilis adalah antara 25 – 35oC. pH : pH optimal antara 7 – 8.
2. Bacillus licheniformis
Bacillus
licheniformis merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang dengan panjang
berbentuk batang silindris atau elips dan terdapat pada sentral atau
parasentral. Suhu maksimum pertumbuhannya adalah 50-55 oC dan suhu minimumnya
15 OC. B. licheniformis merupakan
species bakteri yang mampu menghasilkan protease dalam jumlah yang relatif
tinggi. Jenis protease yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah enzim
ekstraselular yang tergolong proteinase serin karena mengandung serin pada sisi
aktifnya.
3. Bacillus megaterium
Bacillus
megaterium masuk ke dalam bakteri gram positif penghasil spora dan memiliki
sifat aerob obligasi serta memiliki ukuran sel 2 x 4-5 ยต (berbentuk batang).
Bakteri ini merupakan penghasil utama untuk vitamin B12 dan penicillin. Selain
itu, juga dapat memproduksi enzim yang berfungsi untuk sintetik steroid dan
stabilitas yang baik. Penicillin merupakan antibioti alami yang dapat berfungsi
untuk menekan pertumbuhan bakteri phatogen seperti bakteri Vibrio.
No comments:
Post a Comment