Jual Aneka Culture Mikroba
087875885444
Bisnis
pertanian adalah bisnis yang tidak akan pernah ada matinya, karena komoditas
pertanian dan olahannya akan selalu dibutuhkan oleh manusia setiap hari dan sepanjang
zaman. Berbagai kebutuhan hidup seperti beras, gula, sayur mayur, minyak goreng,
tepung, kedelai, jagung, buah-buahan, umbi-umbian, dan lain-lain merupakan
komoditas pertanian yang sangat diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan bahan pangan akan
terus meningkat, sehingga produksi pertanian perlu terus ditingkatkan.
Menurunnya produksi pertanian berdampak kepada naiknya harga-harga kebutuhan
pangan yang seringkali di alami oleh suatu negara.
Selain
dari aspek upaya peningkatan kapasitas produksi pertanian, upaya peningkatan
mutu pertanian perlu dilakukan seiring dengan tuntutan kesadaran masyarakat
untuk mendapatkan produk-produk pangan yang aman dikonsumsi bagi kesehatan. Hal
ini menjadikan sebagian kalangan petani untuk memulai pertanian organi dimana
dalam proses produksinya tidak menggunakan pupuk atau pestisida kimia, sehingga
dihasilkan produk pertanian yang bebas residu bahan kimia.
Pertanian
organik merupakan sistem manajemen produksi yang bertujuan untuk produksi yang
sehat dengan menghindari penggunaan kimia berbahan aktif dalam hal ini pupuk
kimia maupun pestisida kimia untuk menghindari pencemaran udara tanah dan air
juga hasil produksi pertanian pada khususnya. selain itu, pertanian organik
juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam yang terlibat langsung
dalam proses produksi. Sistem pertanian organik memberikan beberapa manfaaat
diantaranya adalah:
1.
Tanaman menjadi sehat, bebas dari bahan kimia
aktif, residu, baik dari akibat oleh pestisida ataupun pemupukan.
2.
Hasil produksi akan lebih sehat.
3.
Menjadi pertanian yang mampu menjaga kelestarian
alam dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Sistem pertanian organik adalah mengindari penggunaan sarana pertanian
yang berbahan kimia aktif, dan menggunakan sarana pertanian baik pupuk atau
pestisida organik. Namun, pertanian di Indonesia masih sedikit yang menggunakan
pertanian sistem organik, kebanyakan petani masih melakukan sistem pertanian
konvensional, ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan tentang sistem pertanian
organik. Meskipun pemerintah sudah mulai melaksanakan sistem pertanian
berkelanjutan yang tujuannya adalah pertanian organik yang memperhatikan aspek
kelestarian alam namun program ini belum sepenuhnya terserap oleh petani
indonesia.
Memang, secara umum, hasil produksi pertanian organik masih sedikit
dibandingkan dengan hasil yang anorgnik. Hal ini yang membuat para petani
secara umum, belum tertarik untuk mengembangkan pertanian organik. Namun, kalau
ditinjau dari aspek pasar, produk-produk pertanian organik memiliki harga yang
lebih mahal, sehingga hal ini menjadi daya tarik pula bagi sebagian kalangan
petani yang mau untuk bertani secara organik.
Sistem pertanian organik memanfaatkan pupuk organik dan pestisida organik
(nabati), karena dalam sistem pertanian pupuk dan pestisida merupakan sarana
produksi yang utama. Pengguanaan pupuk organik sangat menentukan arah sistem
pertanian kedepannya, menjadi organik atau akan tetap menjadi pertanian
konvensional, dalam hal konversi juga penggunaan pupuk organik akan menjadi hal
yang perlu diperhatikan, untuk mengembalikan kesuburan tanah volume pupuk
organik akan ditambah dengan tujuan untuk menyehatkan tanah dan membebaskan
dari unsur residu.
Penggunaan pestisida kimia tidak dianjurkan dalam pertanian organik, yang
nantinya akan kembali merusak keberlangsungan pertanian organik, namun pengendalian
hama dianjurkan menggunakan pestisida nabati atau pestisida organik. Pestisida organik
dapat memanfaatkan bahan-bahan organik, seperti daun-daunan yang mengandung
antibakteri, atau memanfaatkan agen mikroba seperti Tricoderma viridae,
tricodherma harzianum untuk melawan penyakit tanaman jenis fungi.
No comments:
Post a Comment