Bertani
merupakan aktifitas yang menyenangkan dan menghasilkan uang. Umumnya orang
berfikir untuk menggeluti bisnis pertanian harus tersedia lahan yang luas
seperti sawah, ladang, atau kebun. Gagal panen, harga anjlok, perawatan yang
rumit, dan lain-lain, merupakan beberapa alasan orang takut untuk memulai bisnis
pertanian. Kendala-kendala tersebut merupakan tantangan yang harus diatasi,
bukan menjadi momok. Tidak hanya di desa, di perkotaan pun memungkinkan untuk
melakukan bisnis pertanian. Dengan menggunakan sistem hidroponik, maka tidak
membutuhkan media tanah, efesien tempat, dan dapat terkendali lebih efektif
dari serangan hama dan penyakit. Dengan menggunakan instalasi dari peralon,
atau wadah-wadah bekas, kita dapat menempatkannya di halaman, atap, atau
membuat greenhouse. Di negara-negara maju, teknik hydroponic sudah sangat
berkembang dan efektif menunjang produksi sayuran dan buah-buahan.
Seiring
dengan permintaan produk sayuran yang fresh dan organic, maka produk pertanian
hydroponic semakin diminati dan permintaannya semakin meningkat. Oleh karena
itu pertanian sistem hydroponic menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Pertanian
sistem organic bisa dilakukan secara profesional dengan skala yang besar atau
sekedar hobi saja. Bagi yang memiliki keterbatasan modal, dapat pula
menggunakan wadah-wadah bekas seperti
bekas botol air mineral, kaleng, dan lain-lain.
Pasar
sayuran hidroponik terus tumbuh, 10—20% per tahun. Peluang bagi para (calon)
pekebun sayuran tanpa tanah itu. Beberapa jenis sayuran hydroponic yang banyak dipasarkan
seperti selada, caisim atau sawi, pakcoy, kailan, kangkung, bayam hijau dan
bayam merah, Lettuce Romaine, Lolorosa, Butter Head dan Pagoda. Pemasaran
dilakukan ke swalayan, hotel, supermarket, komunitas organic. Dengan sistem
organic, hasil panen pertanian organic dapat dijual dengan harga lebih mahal.
Menanam
hidroponik itu mudah dan menyenangkan, betapa tidak. Cara bertanam secara
hidroponik memiliki berbagai teknik mulai yang paling sederhana sampai yang
canggih, mulai yang murah sampai yang mahal. Mulai yang hanya menggunakan
barang bekas, sampai yang modern dengan menggunakan green house dan teknologi
tepat guna lainnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, pada
kesempatan ini mari kita coba menanam
dengan cara yang paling sederhana yaitu Hidroponik sistem Wick.
Teknik
bertanam dengan sistem hidroponik ada beberapa macam diantaranya adalah sistem
Wick (sumbu), sistem NFT. Sistem Wick paling mudah dan murah, sehingga dapat
diaplikasikan untuk pemula dengan modal pas-pasan. Kita bisa menggunakan
berbagai bahan bekas seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering
kita lakukan terutama oleh para pemula. Sebagai langkah awal, mari kita
persiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanam secara
hidroponik sederhana.
1. Botol
bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
2. Solder
sebagai pelubang
3. Gunting
sebagai pemotong
4. Media
tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
5. Nutrisi
hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai Nutrisi Hidroponik AB Mix.
6. Kain
flanel.
Pada
cara bertanam hidroponik sistem wick, sumbu yang digunakan bisa dari sumbu
kompor, kapas atau kain bekas. Akar tanaman tidak dicelupkan langsung ke dalam
air, melainkan, mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool
atau sabut kelapa. Cara bertanam hidroponik sistem sumbu adalah pasif, tidak
ada energi atau listrik yang digunakan
untuk memberikan solusinutrisi hidroponik pada tanaman. Ujung sumbu ditempatkan
dalam reservoir yang berisi larutan nutrisi. Ujung lain dari sumbu ditempatkan
dalam media tanam, lebih dekat ke akar tanaman, untuk lebih jelasnya silahkan
lihat gambar. Karena tanaman membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, maka
disusun sumbu dan ke penahan air media tanam oleh tindakan kapiler. Dengan
demikian tanaman mengambil larutan nutrisi dari ujung-ujung sumbu dan media tanam yang
terlewati oleh sumbu menjadi lembab.
Dalam
sistem sumbu hidroponik udara tersedot oleh akar tanaman bersama dengan larutan
nutrisi. Sebuah media tumbuh yang memadai juga membantu untuk memastikan bahwa
tanaman menerima cukup udara. Dengan sistem hidroponik sumbu, sebagai reservoir
akan habis, dapat diisi lagi dengan manual. Hal ini tidak perlu menggunakan
pompa seperti yang dilakukan dalam
sistem hidroponik lainya.
No comments:
Post a Comment