Agrotekno Lab - Jual Bibit Acetobacter xylinum
Telp. 087875885444
Proses produksi nata de coco
tidaklah sulit. Pertama yang harus dilakukan adalha dengan menyediakan tempat
produksi yang luasnya disesuaikan dengan kapasitas produksi untuk tempat
fermentasi, penyimpanan alat, penyimpanan bibit, pemotongan nata, penyimpanan
hasil panen, tempat pencucian alat, dan ruang kantor. Jika tempat telah
tersedia, maka langkah selantunya adalah menyediakan alat-alat dan bahan baku
yaitu air kelapa, serta bahan pembantu yaitu, dan gula
pasir. Tahap pertama yang dilakukan jika alat-alat telah tersedia adalah
perbanyakan bibit bakteri Acetobacter xylinum. Setelah bibit bakteri
diperbanyak, maka proses produksi nata de coco dapat dilakukan.
a). Bahan baku dan bahan pembantu
1)
Air kelapa 50 liter
2) Gula pasir 250 gr
b). Kebutuhan Alat
1) Nampan
ukuran 34 x 27 x 5 cm.
2) Timbangan
kapasitas 1000 gr untuk menimbang bahan di bawah 1000 gr.
3) Tungku
berbahan bakar kayu.
4) Corong
plastik untuk memasukkan air kelapa dan
minyak tanah.
5) Saringan
plastik diameter 30 cm, untuk memisahkan kotoran.
6) Panci
stainless kapasitas 50 liter, 4 buah untuk merebus media air kelapa.
7) Bak
plastik kapasitas 30 liter 6 buah
untuk penampung nata.
8) Kertas
koran ukuran 36 x 28 cm 50 Digunakan menutup nampan selama fermentasi.
9) Gelas
ukur plastik kapasitas 1 liter sebagai alat ukur volume untuk menuang cairan ke dalam nampan.
10) Kain
lap untuk membersihkan nampan.
11) Karet
ban sesuai ukuran nampan untuk mengikat koran pada loyang
12) Karet
gelang untuk mengikat loyang agar koran tidak menempel di media.
13) Pengaduk
kayu untuk mengaduk air kelapa pada saat perebusan.
c). Teknik
Produksi
1. Siapkan
nampan yang akan digunakan dan telah disterilkan terlebih dulu dengan dijemur
hingga kering. Kemudian nampan tersebut ditutup koran dan diikat dengan tali
karet ban dan disusun pada rak-rak, bisa ditumpuk 5 sampai 7 nampan.
2. Air
kelapa yang akan digunakan disaring.
3. Masukan air kelapa sebanyak 50 liter ke dalam panci.
4. Rebus
air kelapa sampai mendidih. Buang busa yang terbentuk selama pemanasan.
5. Setelah
mendidih tambahkan bahan-bahan pembantu gula pasir, dan jika perlu
tambahkan asam cuka pekat sampai larutan mencapai keasaman pH 3-4.
6. Kemudian
larutan tersebut dalam keadaan panas dituangkan ke dalam nampan yang telah
disterilkan dan telah ditutup koran diikat tali karet ban.
7. Setelah
media air kelapa dingin (suhu kamar) kira-kira 7 jam, ditambahkan stater Acetobacter xylinum sebanyak 120 ml
untuk tiap nampan yang berisi 1,2 liter larutan dan wadah ditutup kembali
dengan koran. Inkubasi dilakukan selama 7-8 hari dalam ruangan yang telah
dikondisikan suhu, kelembaban dan kebersihan lingkungannya.
8. Setelah
proses inkubasi selama 7-8 hari, kemudian dilakukan pemanenan. Nata lembaran dipisahkan dari nampan ditampung sementara
dengan menggunakan ember. Media yang tidak jadi atau atau berjamur dipisahkan
langsung dengan menggunakan wadah yang berbeda.
9. Sortasi
atau pemisahan nata berdasarkan kualitas. Sortasi dilakukan sebelum lembaran nata
tersebut dimasukan dalam wadah penampungan. Jangan mencampurkan nata yang bagus
dengan yang jelek. Nata yang terkontaminsasi dengan jamur, berlubang, tipis
dipisahkan sendiri. Nata yang terkontaminasi jamur dapat menjalar
mengkontaminasi lebih luas. Lapisan tipis yang terdapat di lembaran nata
selanjutnya dibersihkan dengan cara mengerok atau menggosok dengan kertas
koran.
10. Penyimpanan
nata dalam bak atau drum plastik dengan menambahkan air hingga tertutup seluruh
nata. Selama penyimpanan hindari terkena
cahaya matahari secara langsung, terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya,
kekurangan air.
No comments:
Post a Comment