Wednesday, April 25, 2018

Pemanfaatan Agen Mikrobia Untuk Pertanian Organik




Harga pupuk bersubsidi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan sehingga semakin memberatkan para petani. Secara umum, para petani masih sangat terbiasa menggunakan pupuk kimia sehingga sangat ketergantungan dengan pupuk kimia. Harga pupuk kimia yang semakin mahal, tentu akan menambah biaya produksi dalam usaha agrobisnis. Oleh karena itu penting sekali para petani harus mencari alternatif yang dapat menggantikan pupuk kimia dan hasilnya tidak menurunkan produktifitas. Salah satu upaya yang dapat dipergunakan adalah penggunaan mikro organisme yang dapat digunakan untuk memproses biomassa yang berfungsi sebagai pupuk organik yang dapat menggantikan pupuk kimia dari 25% hingga 80%.

Beberapa hasil riset menyebutkan jenis-jenis  mikrobia yang bermanfaat bagi dunia pertanian tersebut antara lain : Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman. 
Actinomycetes sp,Aeromonas puncata,Alcaligenes sp, Aspergillus niger, pelarut phospat. 
Azospirillum lipoverum, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman. 
Azotobacter beijerinckii, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman. 
Bacillus cereus, pelarut phospat. 
Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan phospor dengan mineral liat Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara.  
Bacillus penetrans, biasa nempel di kutikula larva, betina, dewasa, telur.
Meloidogyne incognita (penyebab puru akar pada tanaman tomat, kubis, buncis, dan kentang). 
Bacillus polymyxa, pelarut phospat.
Bacillus subtilis, pelarut phospat Bacillus thuringiensis, menginfeksi hama melalui kulit tubuhnya.
Beauveria bassiana, mengatasi hama walang sangit,wereng coklat, kutu. Bradyrizobium sp, Flavobacterium sp, pelarut phospat Gliocadium sp, mengatasi penyakit tular tanah (Phytium sp)
Glomus agregatum, menaikkan produksi bawang merah
Lactobacillus sp, penghasil enzim selulosa yang membantu penguraian bahan organik. 
Metharizium anisopliae, jamur menginfeksi hama melalui kulit tubuhnya
Methylobacterium sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.
Nitrosococcus sp,mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3?) Nitrosomonas sp, mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3)
Penicillium sp, pelarut phospat dari ikatan phospor dengan mineral liat
Pseudomonas fluorescens, mengatasi penyakit tular tanah (Phytium sp). 
Pseudomonas striata, pelarut phospat, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman
Rizobium sp, menambat N setelah menginfeksi akar tanaman (simbiotik), menaikkan produksi kedelai
Saccaromyces sp, perombak selulosa Serratia sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman. 
Streptomyces sp, bersama Bacillus mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara. Thiobacillus sp, Tricoderma harzianum, mencegah cendawan patogen seperti Plasmodiophora brassicae (akar gada) dan Fusarium sp menyebar di sekitar tanaman
Vertisillium sp, pelindung tanaman dari hama kutu putih.

No comments:

Post a Comment