Thursday, April 26, 2018

Ancaman Dan Tantangan Industri Berbasis Kedelai


 

 

 

 Agrotekno Sarana Industri\ 087875885444

Jual Ragi Tempe, Ragi Kecap

Kedelai adalah salah satu komoditas pertanian yang memiliki peran sangat penting sebagai pemasok kebutuhan bahan makanan pokok berprotein tinggi. Masyarakat kita sudah sangat familier mengkonsumsi hasil olahan kedelai sepeti tempe, tahu, tauco, kecap, susu kedelai, soygurt, dan lain-lain. Rasanya yang nikmat, harganya terjangkau, gizinya tinggi, membuat aneka olahan kedelai banyak diminati oleh semua kalangan. Tingginya permintaan masyarakat terhadap aneka produk-produk olahan tersebut telah menumbuhkembangan sektor usaha kecil dan menengah berbasis kedelai yang telah menyerap banyak tenaga kerja, dan memberi penghidupan yang cukup layak. . Industri tahu dan tempe menempati urutan pertama sebagai pengguna komoditas kedelai, diikuti oleh industri kecap dan tauco.

Para pengusaha industri olahan kedelai, sudah terbiasa menggunakan kedelai transgenic yang sebagian besar diimpor dari Amerika Serikat. Mereka menganggap bahwasanya kedelai impor tersebut memiliki kualitas yang lebih baik yaitu ukurannya lebih besar, lebih seragam, warnanya kuning dan bersih. Ketergantungan kita kepada kedelai impor, menyebabkan produksi kedelai nasional menjadi rendah. Para petani enggan untuk menanam kedelai, karena dianggap tidak mengungtungkan, sehingga para petani lebih suka menanam komoditas yang lain.

Menurut data Kementerian Perdagangan, kebutuhan kedelai oleh industri tahu dan tempe yakni 1,85 juta ton atau sekitar 83,7 persen dari kebutuhan nasional, sedangkan industri kecap dan tauco membutuhkan 325,22 ribu ton kedelai pada tahun 2011, atau 14,7 persen dari konsumsi nasional. Sedangkan industri benih membutuhkan 25.842 ton (1,2 persen) dan industri pakan 8.319 ton (0,4 persen). Berkembangnya industri berbasis kedelai menyebabkan tingginya permintaan terhadap komoditas kedelai. Dan, bangsa Indonesia belum mampu memproduksi sesuai yang dibutuhkan pasar dalam negeri baik kuantitas maupun kualitas. Tingginya permintaan komoditas kedelai sebagai penopang ekonomi kerayatan, dapat dikata bahwa komoditas kedelai merupakan komoditas yang strategis untuk dikembangkan.

Ketergantungan kita terhadap produk pangan impor akan menyebabkan bumerang yang lebih besar dikemudian hari. Menurut Menteri Perdagangan,Gita Wirjawan, Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor kedelai Amerika Serikat terbesar di dunia. Data tahun 2011 menunjukkan Indonesia berada di urutan ketiga setelah China dan Jepang. China mengimpor 21,67 juta ton atau 61,5 persen dari ekspor kedelai AS. Jepang mengimpor 1,85 juta ton atau 5,24 persen dari ekspor kedelai AS. Sedangkan Indonesia mengimpor 1,8 juta ton. Fakta ini menyebabkan harga kedelai juga sangat dipengaruhi oleh besaran impor yang dilakukan oleh China dan Jepang. “Jika China terus melakukan pembelian, biasanya harga kedelai dunia juga akan meningkat,

Oleh karena itu pemerintah harus berupaya keras untuk meningkatkan produksi kedelai dengan mengembangkan benih unggul, penyuluhan kepada para petani, kemudahan aspek pasar, pengembangan teknologi pertanian kedelai. Hal ini akan memacu para petani untuk meningkatkan produksi kedelai di tanah air. Para pelaku usaha berbasis kedelai harus mau memulai untuk menggunakan kedelai local. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan regulasi pasar secara ketat, sehingga pertanian kedelai nasional terlindungi.


No comments:

Post a Comment