Thursday, April 26, 2018

Sukses Budidaya Ubi Jalar Dan Aneka Produk Olahannya

Agrotekno Sarana Industri
087875885444





Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia sebagai tanaman pangan. Ubi jalar telah banyak diolah menjadi aneka produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menjadi produk unggulan sebagai penopang ekonomi rakyat. Bebarapa produk olahan ubi jalar diantaranya adalah aneka produk camilan, tepung ubi jalar yang dikemas menarik banyak dipasarkan di supermarket-supermarket, atau menjadi konsumsi rumah tangga sebagai bahan pokok pengganti nasi. 

Di Indonesia terdapat beberapa varietas ubi jalar diantaranya ubi ungu, cilembu, dan lain-lain yang memiliki cita rasa manis, mempur dan enak rasanya. Ini adalah aset yang harus kita kembangkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan dalam negeri dan sebagai komoditas unggulan berorientasi ekspor. Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.

Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a)Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
b)Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
c)Rasa ubi enak dan manis.
d)Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp.
e)Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram.
f)Keadaan serat ubi relatif rendah.

Di Indonesia tanaman ubi jalar tersebar hampir di seluruh daerah dan para petani pun sudah terbiasa untuk membudidayakan tanaman pangan ini. Tanaman ubi jalar relatif mudah untuk dibudidayakan dan upaya untuk mengembangbiakan biakan bibitnya pun mudah yaitu dengan cara stek. Tanaman ubi jalar akan menghasilkan umbi yang optimal jika ditanam di lahan yang subur dan jenis tanah yang gembur, serta perawatan yang baik. 

Tahap awal untuk dalam budidaya ubi jalar adalah dimulai dengan mengolh tanah yang akan dipakai untuk lahan tanam. Faktor tanah sangat berperan penting dalam setiap pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar sama halnya seperti pengolahan tanah untuk tanaman lain, tujuannya yaitu agar tanah gembur, bebas dari hama dan subur. Pengolahan tanah juga bertujuan agar memiliki aerasi yang baik. Pada tanah yang gembur, bibit mudah tumbuh bertunas, akar mudah berkembang dan menembus tanah, dan umbi-umbi pun akan tumbuh tanpa kesulitan. Lakukan penyiangan rumput dan gulma serta mengusir hama yang bercokol di dalam tanah. Dalam mengolah tanah, rumput-rumputan dan gulma hendaknya dibersihkan dan dipendam didalam tanah.

Pemberian pupuk awal yaitu dengan mencampurkan pupuk kandang atau kompos dengan pasir. Tanah yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah tanah yang bercampur pasir. Pasir dicampur dengan kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2 : 2. Setelah itu, penanaman ubi jalar dapat dilakukan pada tanah jenis tegalan maupun sawah. Karena kedua jenis tanah tersebut berbeda maka cara pengolahannya pun berbeda juga. Jika lahan yang digunakan adalah areal perasawahan, maka lahan sawah tanah dibiarkan terlebih dahulu supaya agak kesat dan tidak terlalu basah, kemudian tanah dibajak terlebih dahulu supaya jerami bekas padi tertimbun dan dibiarkan tanah mengalami proses penguapan, biarkan prose situ selama seminggu. Setelah tanah tersebut kesat dan kadar air sudah mengurang lakukan pencangkulan, hal inni untuk menghancurkan tanah yang menggumpal karena dibajak sekaligus membersihkan sisa jerami. Setelah tanah gembur dan longgar, maka lakukan pencangkulan kedua dengan tujuan mencampurkan antara pupuk dan pasir pada lahan, dan sekaligus membuat bedengan-bedengan dengan ukuran yang sama seperti di lahan tegalan.

Langkah selanjutnya adalah lalukan pemupukan lanjutan kembali setelah bibit ditanam selama seminggu. Dan pupuk yang diberikan adalah untuk merangsang tumbuh akar dengan dosis ¼ dari dosis pemakain normal. Pemupukan dilakukan dengan penyemprotan tentunya dengan pupuk cair yang dicampur air, namun yang perlu diperhatikan pada saat penyemprotan tanah jangan sampai terlalu basah, karena akan mengakibatkan lembab dan busuk pada pangkal bibit. Jika tanaman ubi jalar dalam waktu seminggu sudah tampak bersemi segar dan tampak pucuk batang mulai menampakan tunas baru, maka pemupuk awal tidak usah dilakukan. lakukan perawatan terhadap hama dan penyakit tanaman. selelah kurang lebih 3-4 bulan proses pemanenan dapat dilakukan.

No comments:

Post a Comment