Thursday, April 26, 2018

Prospek Bisnis Nata De Cassava




Potensi Pasar Nata De Cassava
Nata de cassava adalah produk nata berbahan baku singkong atau ubi kayu. Nata merupakan bahan pangan yang umumnya digunakan sebagai campuran produk minuman kemasan siap saji yang banyak dijumpai di warung, toko, hingga supermarket. Di Indonesia, produk minuman berbahan baku nata banyak digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa. Umumnya masyarakat lebih mengenal nata de coco yaitu nata berbahan baku air kelapa atau sering disebut dengan sari kelapa. Nata berbahan baku singkong memiliki karateristik tidak jauh berbeda dengan nata de coco.
Nata de cassava memiliki potensi yang besar untuk menyubstitusi permintaan nata de coco. Permintaan bahan baku nata (produk setengah jadi berupa nata lembaran atau potongan) oleh industri minuman kemasan sangat tinggi. Pasokan nata de coco setengah jadi ke industri minuman masih belum mencukupi yang dibutuhkan, sehingga pasar nata masih terbuka lebar untuk nata de cassava yang memiliki kualitas produk yang cukup. Saat ini beberapa perusahaan besar industri minuman telah menjadi mitra dengan para petani nata de cassava. Hal ini menunjukan bahwa nata de cassava memiliki peluang besar untuk menjadi pesaing nata de coco.
Saat ini, produk minuman nata kemasan memiliki pasar yang luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di pasaran telah banyak dijumpai aneka jenis produk minuman nata dari kemasan plastik sampai kemasan cup dan berbagai macam aneka rasa dan harga. Permintaan yang cukup tinggi sehingga masih memberikan peluang bagi industri skala rumah tangga untuk memasuki bisnis industri minuman kemasan.

Keunggulan Bisnis Nata De Cassava
            Keunggulan bisnis nata de cassava antara lain adalah tersedia bahan baku yang cukup melimpah. Bahan baku nata de cassava dapat menggunakan umbi singkong atau limbah industri pengolahan singkong. Di Indonesia terdapat industri-industri pengolahan singkong seperti industri tapioka, atau industri makanan berbahan baku singkong yang menghasilkan limbah cair yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nata de cassava. Limbah tersebut pada umumnya tidak dimanfaatkan dan dibuang ke lingkungan sehingga dapat mencemari lingkungan. Pemanfaatan limbah cair pengolahan singkong merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah dan mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Ketersediaan bahan baku yang melimpah tersebut merupakan keunggulan industri nata de cassava. Sedangkan pada industri nata de coco, persaingan bahan baku air kelapa sudah cukup ketat.
            Selain memiliki keunggulan ketersediaan bahan baku yang melimpah, proses produksi nata de cassava tidak memerlukan penambahan gula pasir. Bahan pembantu gula pasir merupakan variable biaya yang juga perlu dipertimbangkan karena harga gula pasir juga seringkali fluktuatif.

Teknik Produksi
Teknik produksi nata de cassava relatif sama dengan teknik produksi pada nata berbahan baku lain, perbedaanya pada nata berbahan baku singkong perlu dilakukan pengupasan, pencucian, pemarutan, pemerasan. Namun, secara umum teknik produksi nata de cassava mudah dan sederhana sehingga tidak memerlukan teknologi yang mahal dan investasi terjangkau bagi industri skala rumahan.    


No comments:

Post a Comment