Thursday, April 26, 2018

Sukses Budidaya Ikan Nila


Agrotekno Sarana Industri
087875885444
Jual Aneka Mikrobia Untuk Meningkatkan Gizi Pakan Ternak

Ikan Nila (Oreochromis sp) adalah salah satu komoditas perikanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak, kandungan gizinya tinggi, dan harganya juga cukup murah dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Menjamurnya kuliner di Indonesia, telah mendorong meningkatnya permintaan berbagai jenis ikan, termasuk ikan Nila. Permintaan ikan nila yang meningkat tersebut menjadi peluang bisnis yang cukup menjajikan untuk membudidayakan ikan nila.

Ikan Nila merupakan jenis ikan yang relatif mudah dibudidayakan karena ikan jenis ini bersfat pemakan segala (omnivora) sehingga pakannya lebih mudah mendapatkannya, tahan banting dengan penyakit, dan mudah berkembangbiak. Dengan berbagai kelebihan dibanding jenis-jenis ikan lainnya, sehingga ikan ini banyak disukai oleh para peternak untuk dibudidayakan.

Beberapa jenis ikan nila yang banyak dibudidayaka di Indonesia, antara lain nila hitam (T.69, Citralada, GIFT, Aurea), Nila merah (hibrida), Nila JICA, Nila NIRWANA, dan Nila GESIT. Berdasarkan taksonomi ikan Nila diklasifikasi sebagai: Filum : Chordata, Sub Phylum : Vertebrata, Kelas : Pisces, Sub Kelas : Acathoptergi, Suku : Cichildae, Genus: Oreochromis, Spesies : Oreochromis sp.

Secara morfologis, ikan Nila memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, garis linea lateralis terputus dan terbagi dua, yaitu bagian atas dan bawah, mmiliki 5 buah sirip. Ikan Nila banyak ditemukan di perairan tenang seperti dananu, rawa dan waduk Toleransi terhadap perbedaan lingkungan sangat tinggi, dapat hidup pada salinitas 0-29 ‰; suhu 14-38°C; ph 5-11. Ikan Nila sangat menyenangi pakan alami berupa Rotifera, Daphnia sp, Benthos, perifiton dan fitoplankton. pellet, dedak, dll.

Cara Membudidayakan Ikan Nila

1. Menentukan Lokasi

Ikan Nila dapat dipelihara di dataran rendah atau dataran tinggi. Tersedia sumber air sepanjang tahun, dan air tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak atau limbah pabrik dan tidak terlalu keruh. Air yang tercemar atau keruh akan menyebabkan kematian ikan Nila.

2. Kualitas Air

Persyaratan kualitas air untuk pembesaran Ikan Nila antara lain pH air antara 6,5-8,6 dan suhu air berkisar 25-30oC. Oksigen terlarut (DO)>5 mg/l (ppm). Amoniak (NH3)<0 ppm.="">

3. Tempat Budidaya

Tempat budidaya ikan Nila relative mudah, kita dapat mempergunakan Karamba Jaring Apung (KJA), bak terbuat dari semen atau dengan menggunakan terpal. Pemilihan tempat budidayaan disesuaikan dengan kondisi lokasi budidaya, dan modal yang dimiliki. Penggunaan terpal sangat efesien di lokasi-lokasi dataran rendah yang terbatas jumlah air mengalir. Bak terpal juga lebih praktis menyeusaikan areal yang tersedia dan mudah pembuatannya dengan biaya yang terjangkau.

4. Proses Persiapan

Sebelum ditebar benih, direndam dalam larutan Kalium Permanganat dosis 4-5 ppm Selama 15-30 menit. Adaptasi suhu dilakukan agar suhu pada kemasan ikan sama suhu di tempat budidaya kurang lebih selama 1 jam. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

6. Proses Pemeliharaan

Lama pemeliharaan adalah 4 bulan dengan tingkat kelangsungan hidup (SR) 80 %. Pakan yang diberikan berupa pellet apung dengn dosis 3-4% dari biomassa ikan. Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari dengan rasi konversi pakan (FCR) 1,2.

7. Proses Panen

Masa panen adalah masa yang ditunggu oleh peternak. Ikan Nila dapat dipanen setelah berukuran kurang lebih 500 gr/ ekor. Usahakan panen dilakukan pada pagi hari untuk mengurani resiko kematian dari ikan yang dipelihara. Perlu diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar, hendaknya dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20oC. Waktu pengangkutan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

No comments:

Post a Comment