Bu Sukinah / Pedagang telor asin khas Cilacap
Menerima pesanan telor asin: 087875885444
Itik atau bebek adalah salah satu hewan unggas yang sangat produktif menghasilkan telor dan daging yang dapat me menuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Saat ini, kuliner daging bebek semakin menjamur dari warung makan lesehan hingga restoran papan atas. Rasanya yang gurih nikmat sehingga lebih disukai konsumen dibandingkan daging broiler. Meningkatnya permintaan daging bebek telah merangsang para peternak untuk membudidayakan bebek secara intensif. Selain menghasilkan daging, telor bebek juga dapat diolah menjadi telor asin yang nikmat rasanya dan harganya pun cukup mahal berkisar Rp.2000 – Rp.2.500 per butir.
Telor asin telah banyak dipasarkan di warung-warung makan, supermarket atu di pasar. Permintaanya pun cukup tinggi dan pasokannya pun masih terbatas. Hal ini disebabkan masih rendahnya produksi telor bebek di Indonesia, padahal kalo dibudidayakan secara intensif merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Penghasil telor bebek di daerah pulau Jawa yang cukup besar adala daerah; Brebes, Cilacap, Blitar, Tegal, Purwokerto, Sokaraja, dan lain-lain. Permintaan telor asin cenderung naik terutama pada hari-hari besar nasional seperti Hari Raya Idhul Fitri, Hari Raya Imlek, dan hari-hari besar lainnya. Pada saat menjelang hari raya umumnya permintaan naik tajam, dan kekurangan pasokan sehingga harga merangkak naik.
Telor bebek memiliki kandungan protein yang tinggi 13 %, dan lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telor terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telor mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telor. Adapun putih telor yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telor mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Telor memiliki sifat mudah rusak karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga sangat disukai oleh mikroorganisme. Telor menjadi busuk disebabkan oleh perkembangbiakan mikroorganisme yang masuk melalui pori-pori cangkang telor. Telor yang retak atau pecah dalam waktu 1 -2 hari akan segera membusuk. Proses pengasinan telor bebek, selain membuat telor bebek menjadi lebih tahan lama juga memberikan cita rasa yang nikmat, masir dan tidak anyir. Pengasinan merupakan salah teknik pengawetan produk pangan yang berfungsi menghambat perkembangbiakan mikroorganisme sehingga produk pangan menjadi lebih tahan lama.
Di pasaran terdapat banyak produk telor asin, namun cita rasa belum tentu sama. Berdasarkan tingkat keasinannya terdapat telor asin dengan tingkat keasinan rendah (pengasinan kurang dari 3 hari), tingkat keasinan sedang ( pengasinan 5 – 9 hari), dan tingkat keasinan tinggi (pengasinan 10 -15 hari). Pengasinan telor bebek yang terlalu cepat kurang dari 4 hari, menghasilkan telor asin memiliki cita rasa yang anyir dan kurang nikmat. Biasanya pada hari-hari besar seperti Idhul Fitri karena permintaan tinggi, sehingga para pedagang telor asin kekurangan stok dan menjual telor yang belum asin, bahkan terkadang ada yang dengan cara disuntikan larutan garam meskipun telor menjadi asin tetapi tidak memiliki cita rasa yang nikmat sebagaimana telor asin yang diproses dengan perendaman dalam adonan. Telor yang terlalu asin, memiliki tampilan masir, berminyak, putih telornya lembek dan cita rasanya nikmat namun rasanya terlalu asin. Telor asin yang memiliki warna kuning telor kuning tua memiliki cita rasa lebih nikmat dibandingkan dengan kuning telor yang memiliki warna kuning agak keputihan. Umumnya telor bebek yang dihasilkan dari budidaya dengan pakan variasi memiliki kuning telor berwarna kuning tua, sebaliknya telor bebek hasil budidaya intensif dengan pakan konsentrat menghasilkan telor bebek yang memiliki kuning telor berwarna kuning keputihan.
Kualitas telor ditentukan oleh : 1) kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telor, posisi kuning telor, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telor) dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telor, keutuhan, dan kebersihan kulit telor). Umumnya telor akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang Nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telor pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telor keluar sehingga derajat keasaman naik. Kerusakan telor dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telor, yang terjadi ketika telor masih berada dalam tubuh induknya atau kotoran yang menempel pada kulit telor. Penurunan mutu telor sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.
Proses Pembuatan Telor Asin
Proses produksi telor asin sangat mudah dan sederhana, sehingga tidak memerlukan teknologi dan investasi tinggi. Teknik pembuatan telor asin ada beberapa cara, diantaranya adalah dengan telor direndam dalam larutan garam, dibalut dalam adonan garam dicampur dengan bata merah halus, adonan larutan garam yang dicampur tanah liat dan abu gosok, direndam dalam larutan garam yang dicampur dengan cairan teh, atau disuntik dengan larutan garam. Hasil dari proses pembutan telor asin dengan teknik yang berbeda tersebut tentu menghasilkan cita rasa yang berbeda. Namun, kita juga harus memperhatikan preferensi (kesukaan) konsumen. Oleh karena itu, kita harus menggunakan teknik yang menghasilkan cita rasa enak dan disukai konsumen.
Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air dari dalam telor. Berkurangnya kadar air menyebabkan telor menjadi lebih awet. Garam (NaCl) akan masuk ke dalam telor dengan cara merembes ke poris-pori kulit, menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telor. Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telor. Makin lama dibungkus dengan adonan, makin banyak garam. Tahapan proses produksi telor asin adalah sebagai berikut:
1. Sortasi Dan Grading
Telor bebek yang akan diasinkan terlebih dahulu disortasi yaitu dengan memisahkan telor yang layak untuk diasinkan dan telor bebek yang tidak layak untuk diasinkan. Telor bebek yang layak diasinkan adalah yang memiliki ukuran normal, rata, kulit tebal berwarna hijau, tidak pecah atau retak. Telor bebek yang memiliki warna agak putih biasanya memiliki kulit atau cangkang yang tipis sehingga mudah pecah ketika direndam atau dimasak.
2. Pencucian Telor
Setelah telor bebek disortasi, maka telor bebek yang akan diasinkan dimasukan dalam ember yang telah diisi air, rendam kurang lebih 10 menit, kemudian dicuci dengan menggunakan sikat cucian. Gunakan sikat yang halus, sehingga lebih mudah, nyaman di tangan, dan tidak menyebabkan pecah.
3. Penyiapan Adonan
Adonan perendaman dapat menggunakan larutan garam dan batu bata merah halus, atau larutan garam dicampur dengan tanah liat dan abu gosok, dengna tingkat kekentalan yang sesuai diinginkan. Siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan digunakan, jika kita menggunakan batu bata merah halus, maka kita harus menumbuk batu bata merah terlebih dahulu dengan antan kemudian disaring dengan saringan yang lembut sehingga didapatkan serbuk batu bata merah yang halus. Garam yang digunakan adalah garam krosok (garam kasar) yang harganya lebih murah, jika kita menggunakan garam batangan, maka garam batangan tersebut sebelum dilarutkan sebaiknya ditumbuk terlebih dahulu sehingga lebih cepat larut dalam air. Proses pembuatan adonan dimulai dengan melarutkan garam dalam air, agar lebih cepat larut dapat menggunakan air hangat sambil diaduk-aduk.
3. Perendaman
Perendaman telor dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telor asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telor-telor dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telor pada saat proses perendaman. Caranya adalah dengan membungkus telor menggunakan adonan garam.
4. Pencucian Kedua
Setelah dilakukan perendaman 7-10 hari, telor yang sudah asin siap dipanen. Proses pemanenan dilakukan dengan memindahkan telor asin tersebut ke dalam ember yang berisi air, kemudian satu persatu telor dibersihkan dari adonan garam, telor yang setengah bersih dipindahkan lagi ke dalam ember yang berisi air. Kemudian lakukan proses pencucian kedua dengan menggunakan sabun atau detergen yang dicampur dengan abu gosok. Telor yang telah dicuci tersebut kemudian dibilas dengan air bersih dan pindahkan ke dalam panci, ditata secara baik agar tidak mudah pecah.
5. Pengukusan
Telor bebek mentah yang telah asin kemudian dikukus dengan menggunakan panci dengan menggunakan kompor gas. Usahakan api jangan terlalu besar agar telor tidak banyak yang pecah. Setelah matang angkat dan tempatkan dengan menggunakan keranjang telor. Atau kemasin dengan menggunakan plastik kemasan jika telah dingin dan siap dipasarkan.
No comments:
Post a Comment