Wednesday, April 25, 2018

Peluang Bisnis Dan Teknik Produksi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)




Agrotekno Sarana Industri
087875885444
Jual Formula Pembuatan Tepung Mocaf (Bio-Mocaf)

A. Prospek Bisnis Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)

Salah satu produk pertanian yang menjadi  kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah tepung terigu. Tepung terigu merupakan salah satu bahan dasar  kebutuhan rumah tangga dan industri-industri makanan. Tepung terigu banyak digunakan sebagai bahan dasar  berbagai macam produk olahan seperti mie, roti, kue dan berbagai aneka makanan kecil. Tepung terigu menjadi produk yang penting bagi masyarakat Indonesia, karena tepung terigu telah menjadi bahan baku yang telah banyak digunakan untuk menghasilkan berbagai macam produk-produk makanan.

Indonesia memiliki konsumsi yang besar terhadap produk tepung terigu, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu di Indonesia masih rendah. Tingkat produksi tepung terigu nasional yang masih rendah dan tingginya permintaan produk tepung terigu menyebabkan  harga tepung terigu masih tinggi dirasakan oleh konsumen. Bahan baku tepung terigu berasal dari biji gandum, karena itu ketersediaannya ditentukan oleh produksi pertanian gandum. Produksi gandum nasional belum mampu memenuhi total permintaan dalam negeri sehingga dari tahun ke tahun terjadi peningkatan impor gandum dari negara lain. Hal ini menyebabkan program peningkatan produksi bahan pangan nasional tidak tumbuh dan berkembang.

Terigu merupakan produk pangan yang bisa dikatakan memenuhi hajad hidup orang banyak karena tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk berbahan dasar terigu cukup besar dan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selama beberapa kurun waktu industri tepung terigu diproteksi melalui kebijakan bea masuk anti dumping, pembatasan kuota dan berbagai regulasi yang dilakukan oleh pemerintah. Selama ini industri terigu nasional didominasi oleh beberapa perusahaan besar lokal yang memiliki kewenangan dari pemerintah untuk mengadakan pasokan dan distribusi.

Tepung terigu merupakan produk yang menyangkut hajad hidup orang banyak oleh karena itu maksud dan tujuan pemerintah  memproteksi industri terigu dalam negeri adalah agar industri ini mampu tumbuh dan berkembang. Namun pada kenyataanya proteksi yang dilakukan oleh pemerintah lebih menguntungkan para produsen besar tepung terigu di Indonesia yang menyebabkan struktur pasar monopolistik yang tidak menguntungkan bagi konsumen.Seiring dengan tuntutan dari berbagai fihak baik dalam maupun luar negeri, maka pada sekitar tahun 1998 diberlakukannya liberalisasi industri tepung terigu.Kebijakan liberalisasi yang dilakukan pemerintah pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan dalam industri terigu dan menghapuskan kekuatan monopoli yang dimiliki oleh perusahaan besar.Dibukanya pasar terigu semakin bertambahnya pelaku usaha yang bergerak pada pasar terigu. Melalui persaingan tersebut para kompetitor akan berusaha melakukan efisiensi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk tepung terigu.

Naik turunnya harga tepung terigu dan jumlah pasokan yang seringkali tidak stabil karena pengaruh mekanisme pasar dunia dan produksi nasional yang masih rendah, dirasakan berat bagi konsumen rumah tangga dan kalangan industri berbahan baku terigu. Melihat trend kenaikan impor tepung terigu dari tahun ke tahun akibat pasar bebas menunjukan produksi tepung terigu nasional masih sangat lemah disebabkan pertanian gandum di Indonesia belum optimal. Keadaan ini akan menyebabkan pangsa pasar tepung terigu nasional lambat laun akan semakin tergeser oleh terigu impor, untuk itu disamping memacu produksi gandum nasional perlu pula mengembangkan berbagai upaya menciptakan produk alternatif yang mampu menyubstitusi tepung terigu. 

Pengembangan bahan-bahan substitusi tersebut tentu dapat mengurangi ketergantungan terhadap gandum impor, dan menghemat devisa. Saat ini telah dikembangkan modifikasi tepung singkong yang mampu menyubstitusi tepung terigu.Tepung singkong yang telah dimodifikasi dengan perlakuan fermentasi memiliki karakteristik mirip terigu sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti terigu atau campuran terigu. Tepung singkong yang dimodifikasi ini  dikenal dengan nama Mocaf (modified cassava flour) dan berbagai merk dagang telah beredar di pasaran.

Inovasi produk tepung mocaf merupakan terobosan baru yang telah  memberi manfaat  banyak fihak antara lain; industri-industri makanan yang bergantung pada bahan dasar tepung terigu, konsumen rumah tangga, para petani singkong, investor, pengembangan tehnologi, dan pengentasan pengangguran. Pemasaran produk tepung mocaf sudah semakin meluas, banyak industri-industri besar telah bekerjasama dengan para produsen tepung mocaf untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan bahan baku tepung. Selain itu, konsumen rumah tangga pun sudah mulai familier dengan tepung mocaf. Hal ini ditunjukan beberapa tepung mocaf kemasan telah beredar di pasaran baik di pasar-pasar atau di supermarket. Harganya yang lebih murah dan kualitasnya cukup bagus untuk menyubstitusi terigu, menjadi daya tarik cukup besar khususnya bagi kalangan industri makanan berbahan baku tepung terigu untuk menekan biaya produksi.

Prospek  pengembangan bisnis tepung mocaf cukup bagus dilihat dari prospek pasar dan ketersediaan singkong sebagai bahan baku yang cukup melimpah. Ketersediaan bahan baku singkong  yang cukup melimpah di dalam negeri menyebabkan biaya produksi bisa lebih efesien dibandingkan dengan produk terigu yang mana bahan gandum masih sebagian besar impor. Ketersediaan bahan baku singkong yang cukup melimpah di Indonesia dengan harga yang  relatif murah, kemungkinan kelangkaan produk dapat dihindari karena tidak tergantung dari impor seperti gandum. Dengan biaya produksi yang lebih rendah maka harga jual tepung mocaf  bisa lebih murah dibandingkan dengan harga tepung terigu maupun tepung beras. Harga tepung mocaf yang lebih murah dibandingkan dengan terigu menjadi daya tarik yang besar bagi industri-industri makanan yang berbahan baku tepung. Hal ini menjadi peluang bisnis yang cukup menarik karena memiki potensi pasar yang besar dan margin laba yang cukup tinggi.

B. Proses Produksi Tepung Mocaf

Setelah alat dan bahan disiapkan, maka proses produksi tepung mocaf dapat dimulai. Alur proses produksi tepung mocaf (modified cassava flour) adalah sebagai berikut:
  1. Sortasi Dan Penimbangan.
Sebelum singkong diproses, disortasi terlebih dahulu untuk memisahkan singkong yang rusak dan tidak memenuhi standar mutu, kemudian setelah itu dilakukan penimbangan agar dapat diketahui berat kotor dan berat bersih sehingga dapat dianalisis total produk jadi dan dapat dihitung tingkat kegagalan.
  1. Pengupasan.
Pengupasan kulit singkong dapat dengan menggunakan pisau.Kulit singkong ini ditampung dengan menggunakan ember untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis misalnya dibuat menjadi produk ceriping kulit singkong atau pakan ternak.Singkong yang telah dikupas sebaiknya ditampung dalam bak atau ember yang berisi air sehingga tidak menyebabkan timbulnya warna kecoklatan dan sekaligus menghilangkan asam sianida (HCN).

  1. Pencucian
Setelah dikupas, kemudian singkong dicuci dengan menggunakan air bersih. Hindari penggunaan air yang mengandung kaporit atau terkontaminasi bahan kimia. Penggunaan air yang mengandung kaporit akan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri fermentasi terhambat.

  1. Slicing / chiping (pemotongan).
Singkong yang telah dicuci bersih kemudian dipotong-potong tipis-tipis berbentu chip berukuran kurang lebih 0,2-0,3 cm. Pemotongan bisa secara manual dengan menggunakan pisau atau dengan menggunakan mesin slicing.

  1. Fermentasi / Perendaman.
Proses fermenasi chips singkong dilakukan dengan menggunakan drum plastik atau bak semen yang diisi air kemudian dilarutkan starter mikroba Bio-Mocaf dari volume chips  dan air. Perendaman chip singkong diupayakan sedemikian hingga seluruh chip singkong tertutup air. 
  1. Pencucian.
Setelah proses fermentasi selesai kurang lebih 30 jam, kemudian dilakukan pencucian kembali untuk menghilangkan sifat asam pada chips singkong hingga tidak berasa dan tidak berbau. Kemudian tiriskan dengan menggunakan penjemuran terbuat dari anyaman bambu/tampah, plat seng dengan ukuran bisa 120 cm x 60 cm, atau dapat dengan menggunakan terpal.Penjemuran dengan menggunakan terpal lebih praktis penanganannya jika terjadi hujan. Penjemuran dengan mengunakan nampan dari plat lebih cepat kering.
  1. Pengeringan / Penjemuran.
Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan energi matahari.Jika panas matahari normal maka penjemuran dapat dilakukan minimal 3 hari.Penjemuran dengan menggunakan energi matahari ini memerlukan lahan yang datar, luas, lapang dan tidak terhalang oleh pepohonan. Jika kita menginginkan kapasitas besar dan tidak bergantung pada  pengeringan dengan energi matahari, maka bisa dilakukan dengan mesin pengering yang kapasitas lebih cepat dan besar.

  1. Penepungan.
Setelah chips singkong betul-betul kering hingga mencapai kadar air maksimal 13%, selanjutnya dapat dilakukan proses penggilingan dengan menggunakan mesin penepung.

  1. Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk mengasilkan tepung mocaf yang lembut. Pengayakan dapat dilakukan secara manual menggunakan saringan atau dengan menggunakan mesin sehingga kapasitasnya lebih besar dan waktu yang digunakan lebih singkat dengan mesh 100.

  1. Pengemasan.
Setelah menjadi produk tepung kemudian dikemasi sesuai ukuran yang kita kehendaki.Jenis kemasan sesuai dengan tujuan pasar, kemasan plastik umumnya digunakan untuk produk eceran, sedangkan kemasan karung umumnya pemasaran ke industri atau pedagang besar.


No comments:

Post a Comment