Wanita adalah tiang negara, begitulah kata pepatah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pepatah tersebut menggambarkan bahwa wanita memiliki peran yang sangat besar bagi kemajuan suatu bangsa atau negara. Wanita selain sebagai pendidik bagi anak-anak dan motivator bagi sang suami, juga memiliki peran yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Saat ini, banyak kaum wanita yang tidak hanya sibuk urusan dapur saja, namun juga mencari nafkah membantu suaminya dengan menjadi karyawan atau buruh di pabrik, bahkan ada yang rela menjadi TKI di negeri orang. Tidak sedikit pula wanita yang sukses berwirausaha dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak. Namun, disisi lain masih banyak kaum wanita yang tidak berdaya secara ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan, sehingga masih bergantung kepada suaminya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan sebagian kaum wanita Indonesia.
Ketidakberdayaan kaum wanita secara ekonomi seringkali menyebabkan kasus-kasus kekerasan keluarga yang dilakukan kaum laki-laki, karena wanita yang tidak berdaya secara ekonomi umumnya dipandang remeh. Oleh karena itu penting sekali kaum wanita dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan agar mereka dapat mandiri dan menjadi mitra yang baik bagi suami. Hal tersebut dikatakan oleh Ibu Nuri Astuti – Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Wirobrajan dalam sebuah acara Pelatihan Membuat Kue Basah yang diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Kota Yogyakarta, 12 Januari 2014, di SMA Muhammadiyah 7 Unit II yang dimulai dari jam 09.00 hingga 14.30 WIB. Hadir dalam acara tersebut Bapak Muhajir mewakili PDM Kota Yogyakarta mengisi sambutan sekaligus membuka acara pelatihan tersebut. Bapak Ahmad Muhadjir menambahkan bahwa selain bekal keterampilan untuk bisa berdaya secara ekonomi, namun hal yang lebih penting adalah memberikan bekal kekuatan ruhani yaitu keimanan dan ketakwaan sehingga mampu mengangkat derajad kaum wanita dan membentengi dari kasus-kasus kekerasan dan berbagai tindakan asusila lainnya. Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Kota Yogyakarta Bapak Ir. Rusianto Wartono menyampaikan bahwa acara pelatihan tersebut diharapkan dapat menjadi bekal keterampilan bagi ibu-ibu atau remaja putri untuk memulai wirausaha. Selain itu, para peserta juga dapat menularkan ilmunya kepada orang lain.
Dalam acara pelatihan tersebut, beberapa jenis kue basah yang diajarkan antara lain adalah; kue rainbow kukus, kue mangkok ubi ungu, bolu singkong strawberry, dan dadar mawar. Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana dan mudah didapat seperti; tepung terigu, tepung mocaf, ubi, telor, essence, gula pasir, margarine, pewarna makanan, dan lain-lain. Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan antara lain; open, panci untuk pengukusan, cetakan, kompor gas, mixer, dan lain-lain. Dan, sebagai instruktur atau trainer-nya adalah Ibu Nur Wahyuni dan Ibu Titik Sulistyani dari Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS-AKK), Yogyakarta. Selain diajarkan teknis pembuatan kue basah, para peserta juga diajari membuat analisis kelayakan ekonomi produk kue basah dan motivasi trik-trik menjalin relasi dalam memasarkan produknya. “Aspek pemasaran adalah hal terpenting setelah kita mampu membuat produk, dan untuk bisa memasarkan produk dengan baik, maka kita harus memiliki kepribadian yang menarik yaitu supel dan meyakinkan”, kata Ibu Nur Wahyuni. Dalam acara tersebut, diikuiti peserta kurang lebih 20 orang ibu-ibu dan sejumlah tamu undangan. Para peserta tampak antusias, mereka aktif mendengarkan instruktur dan mempraktekan membuat beberapa jenis kue basah hingga pari purna.
Program pelatihan yang diselenggarakan secara sinergis oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Kota Yogyakarta dan Majelis Ekonomi Aisiyah Wirobrajan diharapkan dapat berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat yang lebih banyak kepada umat. Kedepannya, diharapkan terbentuk sentra-sentra produksi aneka jenis kue yang mampu memenuhi permintaan pasar melalui kerjasama dengan toko aneka kue, toko oleh-oleh, atau pengusaha catering. Dengan jalinan kerjasama tersebut, sektor usaha kecil dan menengah dapat berjalan dan berkembang yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
No comments:
Post a Comment