Agrotekno Sarana Industri
087875885444
Jual Starter Bacillus substillis
Nattō adalah makanan tradisional khas Jepang yang merupakan hasil fermentasi biji kedelai dengan memanfaatkan bakteri Bacillus subtilis. Selain rasanya yang gurih dan nikmat, nato memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kini natto juga menjadi menu masakan kuliner-kuliner di Indonesia khususnya restoran khas Jepang yang mulai menjamur di kota-kota besar seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, dan lain-lain. Makanan khas Jepang ini cukup banyak diminati banyak kalangan. Natto banyak dihidangkan untuk menemani menu masakan seperti sup miso, salad, okonomiyaki, dengan spaghetti, atau digoreng. Nattō yang dikeringkan dapat dimakan sebagai makanan ringan. Selain itu juga ada es krim nattō.
Untuk membuat natto sangatlah mudah, bahan yang digunakan adalah kedelai kuning. Pilihlah kedelai kuning yang berukuran besar dan seragam. Alat yang dibutuhkan juga relatif sederhana seperti soblok atau panci perebusan, oven sebagai ruang femerntasi suhu 45-50 oC, dan ruang pendingin, drum plastik atau ember untuk perendaman. Proses produksi relatif mudah yaitu; kedelai disortasi terlebih dahulu, kemudian dicuci dan direndam selama 12-20 jam sehingga terjadi hidrasi dan ukurannya membesar. Kemudian dikukus selama 6 jam. Setelah itu difermentasi dengan menggunakan bakteri Bacillus substilis pada suhu 40 derajad selama 24 jam. Selama proses fermentasi tersebut harus dijaga agar tidak terkontaminasi dengan mikrobia lain baik jamur, yeast atau bakteri lain. Kemudian setelah dingin, natto dimasukan ke dalam refrigerator selama kurang lebih 1 minggu.
No comments:
Post a Comment