Jual Bibit Jamur Tiram
087875885444
Jamur tiram namanya kian popular dan makin digemari oleh masyarakat
Indonesia, hal ini ditunjukan semakin berkembangnya aneka kuliner jejamuran
yang tidak pernah sepi diserbu oleh pengunjung. Diantara menu khas kuliner
jejamuran adalah sup jamur, sate jamur, pepes jamur, dan lain-lain. Cita
rasanya yang nikmat, gurih, dan bergizi serta baik untuk kesehatan menjadikan
menu jejamuran menjadi sangat diminati. Berkembangya aneka kuliner dan produk
olahan jejamuran seperti keripik jamur menyebabkan permintaan komoditas jamur
meningkat. Hal ini menjadi daya tarik yang cukup tinggi terhadap bisnis
budidaya jamur tiram.
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti
Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram tidak
terlalu besar. Teknik budidaya jamur tiram pun relatif mudah, namun butuh
ketelatenan dan keuletan. Untuk memulai budidaya jamur tiram ada beberapa aspek
yang perlu diperhatikan yaitu mendekatkan dengan pasar, lokasi budidaya yang
mendukung, penyediaan bibit jamur, media, alat, dan tenaga kerja.
Jamur tiram memiliki nama latin Pleurotus ostreatus, termasuk dalam
kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai
kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur
tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin
karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu. Ada dua kegiatan utama dalam
budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan
menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media
ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan
miselium tersebut menjadi badan buah.
Untuk memulai budidaya jamur tiram dapat langsung membeli baglog yang
siap tumbuh sehingga kita hanya melakukan perawatan. Sementara pengadaan, baglog yang siap tumbuh
didapat dengan membeli dari pihak lain. Kemudian setelah usaha budidayanya
berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri. Langkah
yang harus dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram putih.
1. Menyiapkan kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan
menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak
untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk
menjaga suhu dan kelembaban. Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu.
Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau
sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan
mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar
air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap. Di dalam kumbung
dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut
berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu.
Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh
lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak
bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter.
Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan
dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Cara budiaya
jamur tiram putih
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan
terlebih dahulu yaitu dengan melakukan beberapa kegiatan:
i.
Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan
baglog dari kotoran.
ii.
Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan
fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog
dimasukkan ke dalam kumbung.
iii.
Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang
sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut
putih.
2. Menyiapkan baglog
Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan
utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu.
Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi
lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Pada
usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog
sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya
baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha
budidaya. Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan
harga Rp. 2.000-2.500.
3. Cara merawat baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara
vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang
baglog menghadap ke samping. Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog
yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman
berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan
pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut: Sebelum
baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian
diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman
untuk menambah kelembaban. Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan
ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram.
Penyiraman cukup pada lantai saja. Lakukan penyiraman dengan sprayer.
Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin
sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari,
tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.
4. Panen budidaya jamur tiram
Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan
miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan
tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila
perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan
jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan
kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
No comments:
Post a Comment