Tuesday, May 1, 2018

Mikroba Dekomposer








Agrotekno Lab
087875885444
Jual Aneka Culture Mikroba Untuk Riset

Mikroba pengurai atau dikenal juga dengan nama mikroba dekomposer atau mikroba selulolitik, adalah sejenis mikroba yang berperan penting terutama dalam proses pengomposan yaitu mengurai atau memecah material organik. Dalam proses pengomposan, mikroba dekomposer memecah dinding selulose tanaman atau bahan organik yang akan dikompos. Selolose merupakan penyusun utama dinding sel tanaman, yang tersedia dalam bentuk terikat dengan plisakarida lain, seperti hemiselulose, pektin, dan lignin.
Mikroba dekomposer banyak terdapat di dalam tanah yang berperan dalam penguraian selulose secara alami, baik dari jenis jamur (fungi), actinomycetes, dan bakteri, baik aerob maupun anaerob. Beberapa jenis fungi yang termasuk dalam mikroba selulolitik antara lain Trichoderma sp., Penicillium sp., Aspergillus sp., Myrothecium sp., dan Alternaria sp. Sedangkan dari kelompok actinomycetes antara lain, Micromonospora, Streptomyces, Thermoacinomycetes, Thermopolyspora, dan Thermonospora. Jenis bakteri aerob yang berperan dalam penguraian selulose tanaman antara lain Bacillus sp., Cyptopharga sp., Pseudomonas sp., dan Sporocyptopharga sp. Sedangkan bakteri dekomposer dalam kelompok anaerob seperti Clostridium sp. dan Ruminococcus sp.
Mikroba selulolitik mengeluarkan enzim selulose yang berperan dalam mempercepat proses hidrolisis selulosa dan polisakarida lain. Penguraian bahan-bahan tersebut merombak sifat fisik materi, dan akan melepaskan beberapa unsur hara, seperti Nitrogen, Phosphat, Kalium, dan Sulfur. Unsur hara yang dihasilkan dari proses penguraian ini akan dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk mendukung metabolisme tubuhnya. Dengan demikian, aktivitas mikroorganisme akan meningkat, sehingga proses penguraian dan perombakan bahan-bahan organik akan berlangsung semakin cepat. Proses penguraian ini akan menghasilkan karbon, yang sebagian dilepas dalam bentuk gula sederhana, sementara sisa karbon dilepas ke udara dalam bentuk CO2. Dengan demikian, kandungan C (karbon) dalam bahan organik menjadi berkurang, dan kondisi tersebut secara otomatis akan menurunkan C/N rasio.

Dalam perombakan bahan-bahan organik, selulose yang tidak berlignin, seperti jaringan tanaman akuatik tidak berkayu, limbah pabrik kerta, atau serat kapas akan lebih cepat diurai oleh mikroba dekomposer, dibanding dengan tanaman berlignin, terutama tanaman berkayu. Hal ini disebabkan pada tanaman berkayu, selulose dan lignin akan membentuk lignose-lulose, yang tahan terhadap aktivitas mikroba. Oleh karena itu, untuk pengomposan bahan-bahan dari jaringan tanaman berkayu diperlukan peran mikroba penghasil enzim pengurai lignin, seperti Paecilomyces sp., Allezcheria sp., Chaetomium sp., Poria sp., Nocardia sp., Streptomyces sp., Pseudomonas sp., dan Flarocacterium sp.

No comments:

Post a Comment