Tuesday, May 1, 2018

Produksi Asam Asetat









Agrotekno Lab
087875885444
Jual Aneka Mikroba Untuk Riset 

Asam asetat atau asam cuka adalah salah satu bahan banyak digunakan dalam industri pengolahan pangan, industri farmasi dan industri kimia. Pada industri makanan, asam cuka biasa digunakan sebagai bahan pembangkit flavor asam dan pengawet, penyedap rasa (edible vinegar). Selain itu asam cuka banyak digunakan dalam industry untuk memproduksi  asam alifatis, bahan warna (indigo) dan parfum, bahan dasar pembuatan anhidrat yang sangat diperlukan untuk asetilasi, terutama dalam pembuatan selulosa asetat. Dalam industri farmasi cuka /asam asetat digunakan untuk untuk pembuatan obat-obatan (aspirin). Asam asetat memiliki sifat antara lain: Berat molekul  60,05, titik didih : 118,1 oC, mempunyai titik beku    : 16,7 oC, Spesific grafity : 1,049, berupa cairan jernih (tidak berwarna), berbau khas, mudah larut dalam air, alkohol, dan eter, larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah(korosif), asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada 16,7°C,sedikit di bawah suhu ruang.
Proses pembuatan asam asetat dilakukan dengan cara fermentasi dengan memanfaatkan mikroba. Fermentasi asam asetat adalah fermentasi aerobik atau respirasi oksidatif, yaitu respirasi dengan oksidasi berlangsung tidak sempurna dan menghasilkan produk-produk akhir berupa senyawa organik seperti asam asetat. Proses ini dilakukan oleh bakteri dari genus Acetobacter dan Glucobacter. Kondisi respirasi oksidatif ini dapat dilakukan dengan kultur murni, tetapi kondisinya tidak selalu aseptis oleh karena pH yang rendah serta adanya alcohol dalam media merupakan faktor penghambat bagi mikroorganisme lain selain Acetobacter acetii. Mekanisme fermentasi asam asetat ada 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol mula-mula gula yang terdapat pada bahan baku akan dibongkar oleh khamir menjadi alkohol dan gas O2 yang berlangsung secara anaerobik. Setelah alkohol dihasilkan maka dilakukan fermentasi asam asetat, dimana bakteri asam asetat akan mengubah alkohol menjadi asam asetat. Setelah terbentuk asam asetat fermentasi harus segera dihentikan supaya tidak terjadi fermentasi lebih lanjut oleh bakteri pembusuk yang dapat menimbullkan kerusakan.
 Bahan Baku dalam proses fermentasi pembuatan asam asetat : berbagai produk hasil pertanian yang mengandung gula yang tinggi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi cuka, misalnya, buah-buahan, kentang, biji-bijian, bahan yang mengandung cukup banyak gula, atau alcohol. Mikroba yang digunakan adalah khamir untuk proses sakarifikasi mengubah bahan yang mengandung gula menjadi alcohol. Serta mikroba yang berperan mengoksidasi etanol menjadi asam asetat yaitu Acetobacter aceti atau Gluconobacter. Bakteri asam asetat mempunyai kemampuan membentuk asam dari alkohol secara oksidasi diekspresikan ke dalam medium.Bakteri ini termasuk bakteri gram negatif yang bergerak lambat dengan flagella peritrik,memiliki toleransi terhadap asam yang tinggi,dan aktivitas peptolitik yang rendah. Fermentasi asam asetat dilakukan oleh bakteri asam asetat terhadap larutan yamg mengandung alkohol.Bakteri asam asetat tersebut termasuk dalam famili Pseudomonadaceae yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Sel berbentuk batang pendek atau bola, bakteri gram negative, Sel bergerak dan tidak bergerak, tidak mempunyai endospora, tidak bersifat pathogen, bersifat aerob, energi diperoleh dari oksidasi etanol menjadi asam asetat, mampu hidup dalam air, padatan, daun, buah, dan lain-lain.

Bakteri asam asetat digolongkan menjadi peroksidan jika mampu menumpuk asetat. Contoh peroksidan:Acetobacter acetii dan Acetobacter pasterinum. Acetobacter acetii merupakan bakteri gram negatif yang bergerak menggunakan peritrich flagella,merupakan bakteri aerob obligat,tidak membentuk endospora dan dapat tumbuh dimana-mana.

No comments:

Post a Comment