CP : 087875885444
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri
probiotik yang sangat bermanfaat bagi manusia atau hewan. Bakteri asam laktat
bersifat non-pathogen dan menghasilkan asam laktat. Pada proses pembuatan
yogurt, asam laktat mampu menggumpalkan susu sehingga memiliki tekstur padat,
rasa asam, dan aroma khas. Berbagai jenis bakteri asam laktat dapat digunakan
untuk membuat yogurt. Penggunaan kultur bakteri asam laktat dapat dikombinasi beberapa
jenis sehingga diperoleh yogurt dengan karakteristik yang lebih baik. Oleh
karena itu, untuk memproduksi yogurt penting sekali untuk mengenal jenis-jenis
bakteri asam laktat dan karakteristiknya.
Bakteri asam
laktat adalah kelompok jenis bakteri gram positif, berbentuk coccus (bulat) atau
bacillus (batang), tidak membentuk spora, suhu pertumbuhan optimum ± 37 -45 oC,
pada umumnya tidak motil, bersifat anaerob, katalase negatif dan oksidase
positif, proses fermentasi menghasilkan asam laktat. Bakteri asam laktat mampu
tumbuh pada kadar gula, alkohol, dan kadar garam yang tinggi, mampu
memfermentasikan monosakarida dan disakarida. Sebagian besar BAL dapat tumbuh dengan
baik pada lingkungan yang memiliki atau tidak memiliki O2 (tidak
sensitif terhadap O2), sehingga termasuk anaerob aerotoleran.
Bakteri yang tergolong dalam BAL memiliki beberapa karakteristik tertentu yang
meliputi: tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif, tidak
melakukan fosforilasi transpor elektron, dan hanya mendapatkan energi dari
fosforilasi substrat. Hampir semua BAL hanya memperoleh energi dari metabolisme
gula sehingga habitat pertumbuhannya hanya terbatas pada lingkungan yang
menyediakan cukup gula atau lingkungan yang kaya nutrisi. Kemampuan bakteri
asam laktat untuk mengasilkan senyawa (biosintesis) juga terbatas dan kebutuhan
nutrisi kompleks BAL meliputi asam amino, vitamin, purin, dan pirimidin.
Bakteri asam laktat dapat dibedakan atas 2 kelompok
berdasarkan hasil fermentasinya yaitu homofermentatif dan heterofermentatif.
Fermentasi adalah suatu aktifivitas mikroorganisme terhadap senyawa molekul
organik komplek seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang mengubah
senyawa-senyawa tersebut menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, mudah
larut dan kecernaan tinggi. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas
mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.
Secara garis besar, keduanya memiliki kesamaan dalam
mekanisme pembentukan asam laktat, yaitu piruvat akan diubah menjadi laktat
(atau asam laktat) dan diikuti dengan proses transfer elektron dari NADH
menjadi NAD+ . Pola fermentasi ini dapat dibedakan dengan mengetahui keberadaan
enzim-enzim yang berperan di dalam jalur metabolisme glikolisis. Perbedaan
kedua kelompok bakteri ini didasarkan juga pada kemampuan bakteri asam laktat
dalam menghasilkan enzim fruktosa difosfat aldolase.
1. Bakteri homofermentatif
Proses homofermentasi menyebabkan glukosa pada media
terfermentasi menghasilkan asam laktat sebagai satu-satunya produk. Bakteri
asam laktat homofermentatif mampu menghasilkan enzim fruktosa difosfat
aldolase. Metabolisme homofermentatif melibatkan aldolase dan heksosa aldolase
namun tidak memiliki fosfoketolase serta hanya sedikit atau bahkan sama sekali
tidak menghasilkan CO2. Jenis bakteri asam laktat homofermentatif
antara lain adalah:Streptococus, Pediococcus, dan beberapa Lactobacillus.
2. Bakteri heterofermentatif
Proses heterofermentasi menyebabkan glukosa pada
media terfermentasi menghasilkan asam laktat dan senyawa-senyawa lainnya yaitu
etanol,asam asetat dan CO2. Jenis bakteri asam laktat
heterofermentatif antara lain adalah :Leuconostoc, dan beberapa spesies
Lactobacillus. Bakteri asam laktat heterofermentatif tidak mampu menghasilkan
enzim fruktosa difosfat aldolase, tetapi
bakteri asam laktat heterofermentatif mampu menghasilkan glukosa 6 fosfat dehidrogenase dan 6 fosfat glukonat dehidrogenase sehingga mempunyai jalur
pembentukan asam laktat yang berbeda. Pada heterofermentatif, tidak ada
aldolase dan heksosa isomerase tetapi menggunakan enzim fosfoketolase dan
menghasilkan CO2. Metabolisme heterofermentatif dengan menggunakan
heksosa (golongan karbohidrat yang terdiri dari 6 atom karbon) akan melalui
jalur heksosa monofosfat atau pentosa fosfat. Beberapa genus bakteri asam
laktat heterofermentatif antara lain adalah Leuconostoc dan Lactobacillus.
Jenis-Jenis Bakteri Asam Laktat Dan
Karakteristiknya
1. Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus bulgaricus secara luas digunakan dalam
produksi produk susu fermentasi seperti yoghurt, keju dan krim disebabkan
sifat-sifatnya yang menguntungkan secara teknologi, nutrisi dan khususnya
terhadap kesehatan. Lactobacillus bulgaricus merupakan salah satu spesies dari
kelompok bakteri asam laktat yang bersifat gram positif, nonspora, berbentuk
bulat atau batang, dan memproduksi asam laktat sebagai komponen utama setelah
fermentasi karbohidrat.
Secara alami, bakteri Lactobacillus bulgaricus
sering ditemukan pada produk susu, daging dan ikan; air, limbah, bir, anggur,
buah-buahan, jus buah-buahan, sayuran fermentasi, acar, silase, adonan roti
asam, dan bubur. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri berbentuk batang,
berantai, tidak berspora, tidak berflagel, Gram positif, bergranulasi dengan
pewarnaan methylen blue, bersifat homofermentatif yaitu produk akhir dari
metabolisme karbohidrat adalah asam laktat, mikroaerofilik, tidak mencerna
kasein, tidak memproduksi indol dan H2S, tidak memproduksi enzim
katalase, kadang-kadang memproduksi pigmen kuning sampai orange dan tidak
patogen. Dengan menggunakan elektron mikroskop, dinding sel Lactobacillus
mengandung peptidoglikan, juga mengandung polisakarida yang melekat pada
peptidoglikan dengan ikatan fosfodiester.
Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus strain pembentuk lendir
(slime) umumnya ditemukan pada susu asam.
Komposisi asam amino bakteri dari genus Lactobacillus terdiri dari
lisin, aspartat, glutamat dan alanin, kecuali pada L. plantarum tidak mengandung
aspartat dan lisin tetapi digantikan oleh asam diaminopimelat.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh Lactobacillus adalah
asam amino, peptida, derivat asam nukleat, vitamin, garam, asam lemak atau
ester asam lemak dan karbohidrat yang terfermentasi. Kondisi optimum pertumbuhan L. bulgaricus
adalah antara 30 – 40oC, dengan pH optimal antara 5,5 – 6,2 tetapi
tumbuh pada pH 5 atau kurang, dan laju pertumbuhan berkurang pada pH netral
atau alkali.
2. Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermophilus adalah jenis bakteri
gram-positif, non-pathogen, homofermentatif, fakultatif anaerob, negatif tes
sitokrom , negatif tes oksidase, negatif tes katalase, positif alpha-hemolytic
activity, non-motile dan tidak membentuk endospora. Bakteri ini tumbuh
optimal pada suhu rata-rata 45 °C, dan
mampu menghasilkan energy dengan membentuk adenosine triphosphate (ATP) melalui
respirasi secara aerobic dengan adanya oksigen maupun tanpa oksigen.
Streptococcus thermophilus merupakan salah satu bakteri
asam laktat yang telah banyak digunakan dalam industri pengolahan susu menjadi
keju mozarela dan yogurt yang dikombinasi dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus. S. thermophilus sangat baik bagi orang
yang memiliki gangguan lactos- intolerant
. Bakteri ini mampu memecah laktosa, gula pada susu, dimana orang yang
menderita lactose-intolerant
mengalami kesulitan untuk mencernanya. S. thermophilus menghasilkan antibiotik
AAD (antibiotic-associated diarrhea)
yang mampu menurunkan penyakit diare.
3. Lactococcus lactis
Lactococcus lactis merupakan bakteri gram positif, bersifat mesofilik dan
fakultatif anaerob. Bakteri ini tidak membentuk spora, tidak motil, selnya
berbentuk bulat atau ovoid dengan ukuran 0.5 – 1.5 µm serta susunan selnya
berpasangan atau berantai. Lactococcus
lactis melakukan metabolisme karbohidrat secara
homofermentatif dan menghasilkan L(+)-asam laktat dari glukosa.
Lactococcus lactis mempunyai dua subspesies yang sangat berperan dalam
fermentasi susu diantaranya L.
Lactis subsp. lactis dan cremoris. Subspesies L. lactis mempunyai perbedaan pada karakteristik phenotypic. L. lactis subsp. lactis tumbuh pada suhu 40 °C dan 4% NaCl
serta menghasilkan amonia dari arginin sedangkan L. lactis subsp. cremoris tidak dapat tumbuh pada suhu 40 °C dan
4% NaCl serta tidak menghasilkan amonia dari arginin.
Lactococcus lactis telah banyak digunakan secara luas sebagai kultur starter pada
fermentasi susu di seluruh dunia. Strain L.
Lactis digunakan untuk
menghasilkan produk makanan seperti keju, kefir, sour cream dan buttermilk. L. Lactis tidak hanya berperan dalam memberikan
karakteristik rasa, aroma dan tekstur dari produk tetapi juga membantu
pengawetan produk dengan menghasilkan asam organik, bakteriosin dan hidrogen
peroksida.
4.
Lactobacillus achidophilus
Lactobacillus acidophilus adalah salah satu bakteri asam laktat yang memiliki
karakteristik merupakan bakteri gram positif, berbentuk bulat atau batang, bersifat non-motil, dan
non-spora. Lactobacillus acidophilus mampu memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai
sumber karbon utama
dalam memproduksi energi. Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun
tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang asam pada pH
4-5 atau dibawahnya pada suhu berkisar 25-35oC. Lactobacillus
acidophilus merupakan
bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai
satu-satunya produk akhir.
Lactobacillus acidophilus
merupakan bakteri probiotik yang telah banyak dimanfaatkan pada industri
minuman susu fermentasi. Produk susu yang paling sering menggunakan L.
acidophilus adalah susu acidophilus manis dan yoghurt. Bakteri ini secara
alamiah dapat ditemukan pada organ-organ tertentu pada manusia dan hewan,
terutama di mulut, saluran pencernaan, dan vagina. L. acidophilus menghasilkan
asam laktat yang mampu membantu tubuh melawan bakteri patogen. L. acidophilus mampu
menghasilkan laktase, vitamin K, dan zat anti-mikroba. Lactobacillus
acidophilus juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti infeksi
saluran kemih (ISK), bacterial vaginosis (BV), dan diare.
5. Lactobacillus
casei
Lactobacillus
casei adalah salah satu
jenis bakteri asam laktat yang banyak digunakan oleh industri pangan seperti
yakult, keju, dan yogurt. L. casei merupakan bakteri non-pathogen dan sangat
bermanfaat untuk melindungi tubuh manusia dari penyakit. Lactobacillus
casei adalah
jenis bakteri gram-positif, fakultatif anaerob, non-motil dan tidak membentuk
spora, berbentuk bulat, memiliki ukuran sel 0,7 -1.1 x 2.0 – 4.0 micrometer,
heterofermentatif. Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein,
karbohidrat, dan lemak dalam makanan, dan membantu penyerapan elemen penting
dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia
dan hewan untuk bertahan hidup. Lactobacillus casei toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan
melakukan fermentasi dengan asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama.
Secara alamiah Lactobacillus casei ditemukan pada mulut dan saluran pencernaah
manusia. Bakteri ini juga menghasilkan asam laktat yang mampu menurunkan pH
yang mampu melawan berkembangbiaknya bakteri berbahaya. Selain itu, L. casei
juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari
produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Lactobacillus
casei mampu mengontrol
organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam saluran pencernaan
manusia misalnya seperti Escherichia coli. Bakteri ini mampu bertahan
dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga
mampu bertahan hidup hingga usus halus. Beberapa hasil penelitian menunjukan
bahwa Lactobacillus
casei mampu memperbaiki
penyerapan kalsium pada usus, melancarkan buang air besar, dan penyerapan bahan
karsinogenik.
6. Lactobacillus
plantarum
Lactobacillus plantarum
adalah merupakan salah satu bakteri asam laktat yang secara alamiah ditemukan
pada sejumlah produk makanan fermentasi dan saliva. Lactobacillus
plantarum memiliki kemampuan dalam
proses likuifikasi gelatin. L. plantarum merupakan bakteri jenis
gram-positif-aerotolerant, berbentuk batang,
tumbuh dengan baik pada suhu 15 °C - 37 °C. Lactobacillus
plantarum dapat melakukan respirasi menggunakan oksigen.
Lactobacillus plantarum
telah dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan seperti keju, fermentasi
kecap, kimchi, yogurt. Selain itu, bakteri ini juga seringkali dimanfaatkan
sebagai inokulan dalam pembuatan silase pakan ternak ruminansia. Lactobacillus plantarum memiliki
kemampuan sebagai anti oksidan secara signifikan dan jika dikonsumsi mampu menjaga
lapisan saluran pencernaan. Lactobacillus
plantarum menghasilkan asam laktat yang cukup tinggi sehingga sangat
efektif untuk menghambat mikroorganisme pathogen atau pembusuk pada sejumlah
produk olahan pangan dan penyimpanan ikan.
7. Lactobacillus
fermentum
Lactobacillus fermentum
adalah bakteri asam laktat, gram-positif, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob, berbentuk batang.
penggunaannya sangat luas antara lain pada produk makanan dan fermentasi pakan
ternak. Lactobacillus fermentum
adalah bakteri non-pathogen dan sangat bermanfaat sebagai probiotik untuk
menjaga kesehatan manusia terhadap sejumlah penyakit seperti alergi,
pertumbuhan neoplastic, dan inflammatory bowel disease. Beberapa riset
menyebutkan bahwa bakteri ini mampu menghilangkan gangguan kolesterol. Lactobacillus fermentum sangat toleran
terhadap derajad keasaman yang sangat rendah hingga pH-3. Lactobacillus fermentum dapat hidup pada konsentrasi kadar garam 3
g/liter.
8. Lactobacillus delbrueckii
Lactobacillus delbrueckii adalah bakteri
asam laktat yang memiliki karakteristik yaitu merupakan gram-positif, fakultatif anaerob, homofermentatif, non-motil dan tidak
membentuk spora, berbentuk batang, sel nya berukuran 0.5-0.8 x 2.0-9.0 mm. Bakteri ini telah
banyak dimanfaatkan dalam industri makanan. Sebagaimana bakteri asam laktat
lainnya L. delbrueckii bersifat toleran terhadap asam. Lactobacillus delbrueckii memiliki
beberapa subspesia yaitu; L. delbrueckii subsp. delbrueckii,
L. delbrueckii subsp. lactis, and L.
delbrueckii subsp. bulgaricus. L.
delbrueckii subsp. bulgaricus tumbuh optimal pada
suhu 42oC. Jenis bakteri ini juga telah banyak dimanfaatkan pada
proses pembuatan keju mozzarella dan yogurt.
9. Bifidobacterium
longum
Bifidobacterium longum
adalah bakteri yang menghasilkan asam laktat yang memiliki karakteristik gram-positive,
katalase-negatif, berbentuk batang, mikro-aerotoleran anaerob. Bifidobacterium
longum adalah bakteri non-patoghen dan memeliki peran penting sebagai probiotik
karena sangat baik untuk mencegah pertumbuhan bakteri pathogen. Bifidobacterium
longum adalah merupakan salah satu bakteri yang memiliki peran penting untuk
menjaga kesehatan saluran perncernaan. Oleh karena itu, bakteri ini telah
banyak digunakan sebagai probiotik pada berbagai macam produk olahan pangan.
Bifidobacterium longum memiliki kemampuan meningkatkan toleransi terhadap
laktosa, mencegah diare dan alergi makanan, melawan kolesterol, menekan tumor
dan kanker kolorektal, dan mampu sebagai antioksidan.
10. Bifidobacterium
bifidum
Bifidobacterium bifidum
adalah salah satu jenis bakteri asam laktat yang banyak ditemukan secara
alamiah pada hewan mamalia dan manusia pada bagian colon (usus besar),
terkadang pada vagina. Bifidobacterium bifidum adalah bakteri gram-positif
non-motil, anaerobic, tidak membentuk spora, berbentuk batang dan seringkali
bergerombol, berpasangan atau independen. Bifidobacterium
bifidum mampu menurunkan diare akut dan membantu melawan infeksi E. coli.
Bakteri ini juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh ketika terserang demam. Bifidobacterium bifidum juga dapat hidup
pada organ vagina yang dapat melawan mikroorganisme Candida yang menyebabkan
keputihan.
Jual Aneka Jenis Isolat Mikroba Untuk Riset
Telp.085741862879
A
|
|
Absidia corymbifera FNCC
|
Aspergillus terreus FNCC
|
Acetobacter aceti FNCC
|
Atopobium vaginae ATCC BAA-55
|
Acetobacter xylinum FNCC
|
Aspergillus versicolor FNCC
|
Achomobachter xylosoxidans subsp.
Xylosoxidans ATCC 27061
|
Aspergillus wentii FNCC
|
Acinetobacter baumanni ATCC 19606
|
Aureobasidium pullulans FNCC
|
Acinetobacter baumanni ATCC BAA-747
|
B
|
Acinetobacter Iwoffii ATCC 17925
|
Bacillus amyloliquefaciens FNCC
|
Acinetobacter sp. ATCC 49137
|
Bacillus amylolyticus FNCC
|
Acinetobacter sp. ATCC 49139
|
Bacillus badius ATCC 14574
|
Acinetobacter sp. ATCC 49466
|
Bacillus cereus ATCC 11778
|
Acinetobacter sp. ATCC 9957
|
Bacillus cereus ATCC 14579
|
Actinomyces odontolyticus ATCC 17929
|
Bacillus cereus FNCC
|
Actinomyces viscosus ATCC 15987
|
Bacillus coagulans FNCC
|
Actinomyces viscosus ATCC 43146
|
Bacillus circulans ATCC 61
|
Aerococcus viridans ATCC 11563
|
Bacillus licheniformis ATCC 12759
|
Aerococcus viridans ATCC 700406
|
Bacillus macerans Schardinger FNCC
|
Aeromonas caviae ATCC 15468
|
Bacillus megaterium ATCC 14581
|
Aeromonas hydrophila ATCC 35654
|
Bacillus megaterium FNCC
|
Aeromonas hydrophila ATCC 49140
|
Bacillus polymyxa FNCC
|
Aeromonas hydrophila ATCC 7965
|
Bacillus pumilus ATCC BAA-1434
|
Aeromonas hydrophila ATCC 7966
|
Bacillus stearothermophilus ATCC 10149
|
Aeromonas salmonicida ATCC 33658
|
Bacillus stearothermophillus FNCC
|
Aeromonas veronii biogroup sobria ATCC
9071
|
Bacillus subtilis ATCC 6633
|
Aggregatibacter aphrophilus ATCC 33389
|
Bacillus subtilis FNCC
|
Agrobacterium tumefaciens FNCC
|
Bacteroides fragilis ATCC 23745
|
Alcaligenes faecalis ATCC 35655
|
Bacteroides fragilis ATCC 25285
|
Alcaligenes faecalis subsp. Faecalis
ATCC 8750
|
Bacteroides ovatus ATCC 8483
|
Alcaligenes xylosoxydans subsp.
denitrificans FNCC
|
Bacteroides ovatus ATCC BAA-1296
|
Alternaria alternata FNCC
|
Bacteroides ovatus ATCC BAA-1304
|
Alternaria alternata TX 8025
|
Bacteroides thetaiotaomicron ATCC 29741
|
Aneurinibacillus aneurinolyticus ATCC
11376
|
Bacteroides uniformis ATCC 8492
|
Arcanobacterium pyogenes ATCC 19411
|
Bacteroides ureolyticus ATCC 33387
|
Arcanobacterium pyogenes ATCC 49698
|
Bacteroides vulgatus ATCC 8482
|
Aspergillus awamori FNCC
|
Bifidobacterium breve ATCC 15700
|
Aspergillus brasiliensis ATCC 16404
|
Bordetella brochiseptica ATCC 10580
|
Aspergillus brasiliensis ATCC 9642
|
Bordetella brochiseptica ATCC 4617
|
Aspergillus candidus FNCC
|
Bordetella pertussis ATCC 12742
|
Aspergillus flavipes FNCC
|
Bordetella pertussis ATCC 9340
|
Aspergillus flavus FNCC
|
Brevibacterium flavum FNCC
|
Aspergillus fumigatus FNCC
|
Brevibacterium lipolyticum FNCC
|
Aspergillus fumigatus KM 8001
|
Brevibscillus agri ATCC 51663
|
Aspergillus japonicus FNCC
|
Brevibscillus laterosporus ATCC 64
|
Aspergillus niger FNCC
|
Brevundimonas diminuta ATCC 11568
|
Aspergillus niveus FNCC
|
Brevundimonas diminuta ATCC 19146
|
Aspergillus ochraceus FNCC
|
Brochothrix thermosphacta ATCC 11509
|
Aspergillus orzaye ATCC 10124
|
Burkholderia cepacia ATCC 17765
|
Aspergillus oryzae FNCC
|
Burkholderia cepacia ATCC 25416
|
Aspergillus parasiticus FNCC
|
Burkholderia cepacia ATCC 25608
|
Aspergillus punicius FNCC
|
C
|
Aspergillus restrictus FNCC
|
Campylobacter coli ATCC 33559
|
Aspergillus sojae FNCC
|
Campylobacter coli ATCC 43478
|
Aspergillus tamarii FNCC
|
Campylobacter jejuni
ATCC 29428
|
Campylobacter jejuni subsp. Jejuni ATCC 33291
|
Clostridium histolyticum ATCC 19401
|
Campylobacter jejuni subsp. Jejuni ATCC 33292
|
Clostridium novyi ATCC 7659
|
Candida albicans ATCC 10231
|
Clostridium novyi Type A ATCC 19402
|
Candida albicans ATCC 14053
|
Clostridium septicum ATCC 12464
|
Candida albicans ATCC 2091
|
Clostridium sordellii ATCC 9714
|
Candida albicans ATCC 36232
|
Clostridium sporogenes ATCC 11437
|
Candida albicans ATCC 60193
|
Clostridium sporogenes ATCC 19404
|
Candida albicans ATCC 66027
|
Clostridium sporogenes ATCC 3584
|
Candida albicans ATCC 90028
|
Clostridium tertium ATCC 19405
|
Candida curvata FNCC
|
Corynebacterium diphtheriae ATCC 13812
|
Candida dubliniensis ATCC MYA-577
|
Corynebacterium glutanicum FNCC
|
Candida geochares ATCC 36852
|
Corynebacterium hoagii FNCC
|
Candida glabrata ATCC 15126
|
Corynebacterium jeikeium ATCC 43734
|
Candida glabrata ATCC 2001
|
Corynebacterium minutissimum ATCC 23348
|
Candida glabrata ATCC 66032
|
Corynebacterium pseudodiphhtheriticum
ATCC 10700
|
Candida glabrata ATCC MYA-2950
|
Corynebacterium pseudodiphhtheriticum
ATCC 10701
|
Candida guiliermondii ATCC 6260
|
Corynebacterium renale ATCC 19412
|
Candida kefyr ATCC 204093
|
Corynebacterium renale ATCC BAA-1785
|
Candida kefyr ATCC 2512
|
Corynebacterium striatum ATCC BAA-1293
|
Candida kefyr ATCC 66028
|
Corynebacterium urealyticum ATCC 43044
|
Candida kefyr FNCC
|
Corynebacterium xerosis ATCC 373
|
Candida krusei ATCC 14243
|
Cronobacter muytjensii ATCC 51329
|
Candida krusei ATCC 34135
|
Cryptococcus albidus ATCC 66030
|
Candida krusei FNCC
|
Cryptococcus albidus var. Albidus ATCC
10666
|
Candida lipolytica FNCC
|
Cryptococcus albidus var. Albidus ATCC
34140
|
Candida lusitaniae ATCC 34449
|
Cryptococcus curvatus FNCC
|
Candida lusitaniae ATCC 42720
|
Cryptococcus humicolus ATCC 9949
|
Candida lusitaniae ATCC 66035
|
Cryptococcus laurentii ATCC 18803
|
Candida norvegensis FNCC
|
Cryptococcus laurentii ATCC 66036
|
Candida parapsilosis ATCC 22019
|
Cryptococcus laurentii ATCC 76483
|
Candida parapsilosis ATCC 34136
|
Cryptococcus neoformans ATCC 14116
|
Candida parapsilosis ATCC 90018
|
Cryptococcus neoformans ATCC 204092
|
Candida tropicalis ATCC 1369
|
Cryptococcus neoformans ATCC 32045
|
Candida tropicalis ATCC 201380
|
Cryptococcus neoformans ATCC 34877
|
Candida tropicalis ATCC 66029
|
Cryptococcus neoformans ATCC 56991
|
Candida tropicalis ATCC 750
|
Cryptococcus neoformans ATCC 66031
|
Candida tropicalis FNCC
|
Cryptococcus neoformans ATCC 76484
|
Candida utilis ATCC 9950
|
Cryptococcus uniguttulatus ATCC 66033
|
Candida utilis FNCC
|
Curtobacterium pusillum ATCC 19096
|
Candida wicherhamii FNCC
|
Curvularia lunata FNCC
|
Cellulosimicrobium cellulans ATCC 27402
|
Curvularia sp. KM 8023
|
Chlamydomucor oryzae FNCC
|
D
|
Citrobacter braakii ATCC 10625
|
Debaryomyces hansenii FNCC
|
Citrobacter diversus KM 11012
|
Debaryomyces polymorphus FNCC
|
Citrobacter freundii ATCC 8090
|
E
|
Cladosporium cladosporioides FNCC
|
Edwardsiella tarda ATCC 15947
|
Clostridium acetobutylicum FNCC
|
Eggerthella lenta ATCC 43055
|
Clostridium barati ATCC 27638
|
Eikenella corrodens ATCC 23834
|
Clostridium difficile ATCC 43255
|
Eikenella corrodens ATCC BAA-1152
|
Clostridium difficile ATCC 700057
|
Elizabethkingia meningoseptica ATCC
13253
|
Clostridium difficile ATCC 9689
|
Enterobacter aerogenes ATCC 13048
|
Clostridium difficile ATCC BAA-1870
|
Enterobacter aerogenes ATCC 35028
|
Enterobacter aerogenes ATCC 35029
|
Fusarium longipes FNCC
|
Enterobacter aerogenes ATCC 49071
|
Fusarium moniliforme FNCC
|
Enterobacter cloacae ATCC 13047
|
Fusarium semitectum FNCC
|
Enterobacter cloacae ATCC 23355
|
Fusarium solani FNCC
|
Enterobacter cloacae ATCC 35030
|
Fusobacterium mortiferum ATCC 25557
|
Enterobacter gergoviae ATCC 33028
|
Fusobacterium mortiferum ATCC 9817
|
Enterobacter hormaechei ATCC 700323
|
Fusobacterium necrophorum ATCC 25286
|
Enterococcus avium ATCC 14025
|
Fusobacterium nucleatumum ATCC 10953
|
Enterococcus casseliflavus ATCC 700327
|
Fusobacterium nucleatumum subsp. Nucleatum ATCC 25586
|
Enterococcus durans ATCC 11576
|
Fusobacterium oxysporum ATCC 48112
|
Enterococcus durans ATCC 49135
|
G
|
Enterococcus durans ATCC 49479
|
Gardnerella vaginalis ATCC 14018
|
Enterococcus durans ATCC 6056
|
Gardnerella vaginalis ATCC 49145
|
Enterococcus faecalis ATCC 19433
|
Gemella morbillorum ATCC 27824
|
Enterococcus faecalis ATCC 29212
|
Geobacillus stearothermophilus ATCC
10149
|
Enterococcus faecalis ATCC 49149
|
Geobacillus stearothermophilus ATCC
12978
|
Enterococcus faecalis ATCC 49452
|
Geobacillus stearothermophilus ATCC
12980
|
Enterococcus faecalis ATCC 51299
|
Geobacillus stearothermophilus ATCC 7953
|
Enterococcus faecalis ATCC 7080
|
Geomyces pannorum FNCC
|
Enterococcus faecalis ATCC 35667
|
Geotrichum candidum ATCC 34614
|
Enterococcus faecalis ATCC 51559
|
Geotrichum candidum ATCC 10663
|
Enterococcus faecalis ATCC 700221
|
Geotrichum candidum ATCC 28576
|
Enterococcus gallinarum ATCC 700425
|
Geotricum candidum FNCC
|
Enterococcus hirae ATCC 8043
|
Gordona rubropertinctus FNCC
|
Enterococcus raffinosus ATCC 49464
|
Gordona terrae FNCC
|
Enterococcus saccharolyticus ATCC 43076
|
H
|
Epidermophyton floccosum ATCC 52066
|
Haemophilus aphrophilus ATCC 19415
|
Erysipelothrix rhusiopathiae ATCC 19414
|
Haemophilus haemoglobinophilus ATCC
19416
|
Escherichia coli ATCC 10536
|
Haemophilus haemolyticus ATCC 33390
|
Escherichia coli ATCC 11229
|
Haemophilus influenzae ATCC 33930
|
Escherichia coli ATCC 11775
|
Haemophilus influenzae ATCC 35056
|
Escherichia coli ATCC 12014
|
Haemophilus influenzae ATCC 35540
|
Escherichia coli ATCC 13706
|
Haemophilus influenzae ATCC 49144
|
Escherichia coli ATCC 25992
|
Haemophilus influenzae ATCC 49247
|
Escherichia coli ATCC 29194
|
Haemophilus influenzae ATCC 49766
|
Escherichia coli ATCC 35218
|
Haemophilus influenzae ATCC 19418
|
Escherichia coli ATCC 35421
|
Haemophilus influenzae NCTC 8468
|
Escherichia coli ATCC 4157
|
Haemophilus influenzae Type a ATCC 9006
|
Escherichia coli ATCC 51446
|
Haemophilus influenzae Type b ATCC 10211
|
Escherichia coli ATCC 51755
|
Haemophilus influenzae Type b ATCC 33533
|
Escherichia coli ATCC 8739
|
Haemophilus influenzae Type c ATCC 9007
|
Esherichia coli FNCC
|
Haemophilus parahaemolyticus ATCC 10014
|
Eurotium amstelodami FNCC
|
Haemophilus parainfluenzae ATCC 7901
|
Eurotium chevalieri FNCC
|
Haemophilus paraphrophilus ATCC 49146
|
Eurotium rubrum FNCC
|
Haemophilus paraphrophilus ATCC 49917
|
Exiguobacterium aurantiacum ATCC 49676
|
I
|
Exophiala jeanselmei ATCC 10224
|
Issatchenkia orientalis ATCC 6258
|
F
|
K
|
Finegoldia magna ATCC 29328
|
Klebsiella pneumoniae C6
|
Fluoribacter bozemanae ATCC 33217
|
Klebsiella oxytoca ATCC 13182
|
Fluoribacter dumoffii ATCC 33279
|
Klebsiella oxytoca ATCC 43086
|
Fonsecaesa pedrosoi ATCC 28174
|
Klebsiella oxytoca ATCC 49131
|
Klebsiella oxytoca ATCC 700324
|
Listeria monocytogenes ATCC 7644
|
Klebsiella oxytoca ATCC 8724
|
Listeria monocytogenes ATCC 7646
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 10031
|
Listeria monocytogenes ATCC BAA-751
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 13882
|
Lysinibacillus sphaericus ATCC 4525
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 13883
|
M
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 27736
|
Malassezia furfur ATCC 14521
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 33495
|
Malassezia furfur ST 8036
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 35657
|
Microbacterium liquefaciens ATCC BAA-1819
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 700603
|
Microbacterium paraoxydans ATCC BAA-1818
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC 9997
|
Microbacterium testaceum ATCC 15829
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC BAA 1705
|
Micrococcus luteus ATCC 10240
|
Klebsiella pneumoniae subsp. Pneumoniae
ATCC BAA 1706
|
Micrococcus luteus ATCC 4698
|
Kloeckera apiculata var. Apis ATCC 32857
|
Micrococcus luteus ATCC 49732
|
Kloeckera japonica ATCC 58370
|
Micrococcus lylae ATCC 27566
|
Kluyveromyces lactis FNCC
|
Micrococcus sp. ATCC 700405
|
Kluyveromyces marxianus FNCC
|
Microsporum canis ATCC 11621
|
Kluyveromyces thermotolerans FNCC
|
Monascus purpureus FNCC
|
Kockovaella thailandica FNCC
|
Moraxella catarrhalis ATCC 23246
|
Kocuria kristiane ATCC BAA-752
|
Moraxella catarrhalis ATCC 25238
|
Kocuria rhizophila ATCC 533
|
Moraxella catarrhalis ATCC 25240
|
Kocuria rhizophila ATCC 9341
|
Moraxella catarrhalis ATCC 49143
|
Kocuria rosea ATCC 186
|
Moraxella catarrhalis ATCC 8176
|
L
|
Moraxella osloensis ATCC 10973
|
Lactobacillus acidophilus ATCC 314
|
Moraxella osloensis ATCC 19976
|
Lactobacillus acidophilus ATCC 4356
|
Morganella morganii FNCC
|
Lactobacillus acidophillus FNCC
|
Morganella morganii subsp. morganii ATCC 25830
|
Lactobacillus brevis ATCC 8287
|
Mucor plumbeus FNCC
|
Lactobacillus brevis FNCC
|
Mucor racemosus FNCC
|
Lactobacillus bulgaricus FNCC
|
Myroides odoratus ATCC 4651
|
Lactobacillus casei ATCC 393
|
N
|
Lactobacillus casei FNCC
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 19424
|
Lactobacillus delbrueckii subsp. lactis ATCC 12315
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 31426
|
Lactobacillus delbrueckii subsp. delbrueckii FNCC
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 35541
|
Lactobacillus fermentum FNCC
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 43070
|
Lactobacillus gasseri ATCC 19992
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 49226
|
Lactobacillus paracasei subsp. paracasei ATCC BAA-52
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 49926
|
Lactobacillus plantarum ATCC 8014
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 49981
|
Lactobacillus plantarum FNCC
|
Neisseria gonorrhoeae ATCC 43069
|
Lactobacillus rhamnosus (Lactobacillus casei subsp. rhamnosus)
FNCC
|
Neisseria lactamica ATCC 23970
|
Lactobacillus murinus FNCC
|
Neisseria lactamica ATCC 23971
|
Lactococcus lactis subsp. lactis FNCC
|
Neisseria lactamica ATCC 49142
|
Leclercia adecarboxylata ATCC 23216
|
Neisseria meningtidis serogroup C ATCC 13102
|
Leclercia adecarboxylata ATCC 700325
|
Neisseria meningtidis serogroup A ATCC 13077
|
Legionella pneumophila ATCC 33823
|
Neisseria meningtidis serogroup B ATCC 13090
|
Legionella pneumophila ATCC 33152
|
Neisseria meningtidis serogroup Y ATCC 35561
|
Leuconostoc mesenteroides ATCC 8293
|
Neisseria mucosa ATCC 19695
|
Leuconostoc mesenteroides subsp. mesenteroides FNCC
|
Neisseria perflava ATCC 14799
|
Lipomyces starkeyi FNCC
|
Neisseria sicca ATCC 29256
|
Listeria grayi ATCC 25401
|
Neisseria sicca ATCC 9913
|
Listeria innocua ATCC 33090
|
Neurospora sitophila FNCC
|
Listeria innocua VC 32293
|
Nigrospora oryzae FNCC
|
Nitrobacter winogradskyi FNCC
|
Propionibacterium acidiproprionici ATCC 25562
|
Nitrosomonas europaea FNCC
|
Propionibacterium acnes ATCC 11827
|
Nocardia asteroides CL 11014
|
Propionibacterium acnes ATCC 6919
|
Nocardia asteroides FNCC
|
Propionibacterium propionicus FNCC
|
Nocardia brasiliensis ATCC 19296
|
Proteus hauseri ATCC 13315
|
Nocardia brasiliensis ATCC 19297
|
Proteus mirabilis ATCC 12453
|
Nocardia erythropolis FNCC
|
Proteus mirabilis ATCC 25933
|
Nocardia farcinica ATCC 3308
|
Proteus mirabilis ATCC 29245
|
Nocardia farcinica FNCC
|
Proteus mirabilis ATCC 29906
|
O
|
Proteus mirabilis ATCC 35659
|
Ochrobactrum anthropi ATCC 49187
|
Proteus mirabilis ATCC 43071
|
Ochrobactrum anthropi ATCC 49687
|
Proteus mirabilis ATCC 7002
|
Ochrobactrum anthropi ATCC BAA-749
|
Proteus vulgaris ATCC 49132
|
Oligella ureolytica ATCC 43534
|
Proteus vulgaris ATCC 6380
|
Oligella urethralis ATCC 17960
|
Proteus vulgaris ATCC 8427
|
P
|
Prototheca wickerhamii ATCC 16529
|
Paenibacillus gordonae ATCC 29948
|
Providencia alcalifaciens ATCC 51902
|
Paenibacillus macerans ATCC 8509
|
Providencia stuartii ATCC 33672
|
Paenibacillus polymyxa ATCC 43865
|
Providencia stuartii ATCC 49809
|
Paenibacillus polymyxa ATCC 7070
|
Provotella melaninogenica ATCC 25845
|
Paenibacillus polymyxa ATCC 842
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145
|
Parabacteroides distasonis ATCC 8503
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 15442
|
Parabacteroides distasonis ATCC BAA-1295
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 17934
|
Parvimonas micra ATCC 33270
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853
|
Pasteurella aerogenes ATCC 27883
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 35032
|
Pasteurella multocida subsp. multocida ATCC 43137
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 35422
|
Pediococcus acidilactici FNCC
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027
|
Pediococcus halophilus FNCC
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC 9721
|
Pediococcus pentosaceus ATCC 33314
|
Pseudomonas aeruginosa ATCC BAA-1744
|
Pediococcus pentosaceus FNCC
|
Pseudomonas aeruginosa FNCC
|
Penicillium brasilianum FNCC
|
Pseudomonas cepacia FNCC
|
Penicillium cammembertii FNCC
|
Pseudomonas fluorescens ATCC 13525
|
Penicillium candidum FNCC
|
Pseudomonas fluorescens FNCC
|
Penicillium chrysogenum ATCC 10106
|
Pseudomonas putida ATCC 49128
|
Penicillium citrinum FNCC
|
Pseudomonas putida FNCC
|
Penicillium crustosum FNCC
|
Pseudomonas stutzeri ATCC 17588
|
Penicillium funiculosum FNCC
|
R
|
Penicillium glabrum FNCC
|
Ralstonia pickettii ATCC 49129
|
Penicillium oxalicum FNCC
|
Rhizomucor miehei FNCC
|
Penicillium pinophilum FNCC
|
Rhizomucor pusillus FNCC
|
Penicillium purpurogenum FNCC
|
Rhizopus microsporus FNCC
|
Penicillium roqueforti FNCC
|
Rhizopus oligosporus FNCC
|
Peptoniphilus asaccharolyticus ATCC 29743
|
Rhizopus oryzae FNCC
|
Peptostreptococcus anaerobius ATCC 27337
|
Rhizopus stolonifer ATCC 14037
|
Phialophora verrucosa ATCC 28181
|
Rhodococcus equi ATCC 6939
|
Pichia burtonii FNCC
|
Rhodococcus equi FNCC
|
Pichia guilliermondii FNCC
|
Rhodococcus erythropolis FNCC
|
Pichia ohmeri FNCC
|
Rhodococcus fascians FNCC
|
Plesiomonas shigelloides ATCC 14029
|
Rhodococcus rhodochrous FNCC
|
Plesiomonas shigelloides ATCC 51903
|
Rhodosporidium toruloides FNCC
|
Porphyromonas gingivalis ATCC 33277
|
Rhodotorula glutinis ATCC 32765
|
Porphyromonas levii ATCC 29147
|
Rhodotorula glutinis FNCC
|
S
|
Sphingobacterium multivorum ATCC 35656
|
Saccharomyces bayanus FNCC
|
Sphingobacterium spiritivorum ATCC 33861
|
Saccharomyces caribergensis FNCC
|
Sphingomonas paucimobilis FNCC
|
Saccharomyces cerevisiae ATCC 4098
|
Sporidiobolus salmonicolor ATCC MYA-4550
|
Saccharomyces cerevisiae ATCC 9763
|
Sporothrix schenckii ATCC 10212
|
Saccharomyces cerevisiae FNCC
|
Staphylococcus aureus ATCC 29737
|
Saccharomyces diastaticus FNCC
|
Staphylococcus aureus ATCC 35548
|
Saccharomyces kluyvery FNCC
|
Staphylococcus aureus ATCC 9144
|
Saccharomyces pastorianus FNCC
|
Staphylococcus aureus ATCC BAA-1026
|
Saccharomyces uvarum FNCC
|
Staphylococcus aureus ATCC BAA-1708
|
Saccharomycopsis fibuligera FNCC
|
Staphylococcus aureus FNCC
|
Salmonella choleraesuis subsp. choleraesuis FNCC
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 35661
|
Salmonella enterica serovar Typhimurium ATCC 13311
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 12600
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Anatum ATCC
9270
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 25178
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar
Choleraesuis ATCC 10708
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 25904
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Enteritidis
ATCC 13076
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 33592
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Montevideo
ATCC 8387
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 49444
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Newport
ATCC 6962
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 49476
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Paratyphi A
ATCC 11511
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 51153
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Paratyphi B
ATCC 8759
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 6538P
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhi ATCC
6539
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 6538
|
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhimurium
ATCC 14028
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC BAA-976
|
Salmonella enterica sv Poona NCTC 4840
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC BAA-977
|
Salmonella FNCC
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 25923
|
Salmonella sp. Not Typhi group D BF-SD
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 29213
|
Salmonella sp. Serovar Abony NCTC 6017
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 29247
|
Salmonella tranoroa NCTC 10252
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 33591
|
Salmonella typhimurium FNCC
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 33862
|
Schizosaccharomyces pombe FNCC
|
Staphylococcus aureus subsp. aureus ATCC 43300
|
Scopulariopsis acremonium ATCC 58636
|
Staphylococcus epidermis ATCC 12228
|
Serovar typhimurium FNCC
|
Staphylococcus epidermis ATCC 14990
|
Serratia liquefaciens ATCC 27592
|
Staphylococcus epidermis ATCC 29887
|
Serratia marcescens ATCC 13880
|
Staphylococcus epidermis ATCC 49134
|
Serratia marcescens ATCC 14756
|
Staphylococcus epidermis ATCC 49461
|
Serratia marcescens ATCC 8100
|
Staphylococcus epidermis ATCC 700296
|
Serratia odorifera ATCC 33077
|
Staphylococcus epidermis FNCC
|
Shewanella putrefaciens ATCC 49138
|
Staphylococcus haemolyticus ATCC 29970
|
Shewanella putrefaciens ATCC 8071
|
Staphylococcus hominis ATCC 27844
|
Shigella sonei group D ATCC 11060
|
Staphylococcus lentus ATCC 700403
|
Shigella sonei group D ATCC 25931
|
Staphylococcus lugdunensis ATCC 700328
|
Shigella sonei group D ATCC 9290
|
Staphylococcus rafinolactis FNCC
|
Shigella boydii serovar 1 group C ATCC 9207
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC 15305
|
Shigella dysenteriae group A ATCC 13313
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC 35552
|
Shigella flexneri serovar 2b group B ATCC 12022
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC 43867
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC 49453
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 6303
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC 49907
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 6305
|
Staphylococcus saprophyticus ATCC BAA-750
|
Streptococcus pneumoniae CL 811
|
Staphylococcus sciuri subsp. sciuri ATCC 29060
|
Streptococcus pyogenes ATCC 19615
|
Staphylococcus sciuri subsp. sciuri ATCC 29061
|
Streptococcus pyogenes group A ATCC 12384
|
Staphylococcus simulans ATCC 27851
|
Streptococcus pyogenes group A ATCC 21547
|
Staphylococcus thermophillus FNCC
|
Streptococcus salivarius serotype II ATCC 13419
|
Staphylococcus xylosus ATCC 29967
|
Streptococcus sanguinis Type 1 ATCC 10556
|
Staphylococcus xylosus ATCC 29971
|
Streptococcus sp. Gp D ATCC 9854
|
Staphylococcus xylosus ATCC 35663
|
Streptococcus sp. group B ATCC 12401
|
Staphylococcus xylosus ATCC 49148
|
Streptococcus sp. group D ATCC 27284
|
Staphylococcus xylosus ATCC 700404
|
Streptococcus sp. Type 2 group F ATCC 12392
|
Stenotrophomonas maltophilia ATCC 13637
|
Streptococcus thermophilus ATCC 19258
|
Stenotrophomonas maltophilia ATCC 17666
|
Streptococcus uberis ATCC 700407
|
Stenotrophomonas maltophilia ATCC 49130
|
Streptococcus uberis ATCC 9927
|
Stenotrophomonas maltophilia ATCC 51331
|
Streptomyces albus ATCC 17900
|
Streptococcus agalactiae group B ATCC 12386
|
Streptomyces griseus subsp. griseus ATCC 10137
|
Streptococcus agalactiae group B ATCC 13813
|
T
|
Streptococcus agalactiae group B CL 810
|
Tatlockia micdadei ATCC 33204
|
Streptomyces ambofaciens FNCC
|
Trichophyton equinum ATCC 12544
|
Streptococcus bovis ATCC 33317
|
Trichophyton mentagrophytes ATCC 9533
|
Streptococcus criceti ATCC 19642
|
Trichophyton robrum ATCC 28188
|
Streptococcus dysgalactiae subsp. equisimilis group G
ATCC 12394
|
Trichophyton tonsurans ATCC 28942
|
Streptococcus dysgalactiae subsp. equisimilis ATCC
35666
|
Trichophyton verrucosum ATCC 42898
|
Streptococcus dysgalactiae subsp. equisimilis ATCC 9542
|
Trichophyton cultaneum ATCC 28592
|
Streptococcus dysgalactiae subsp. equisimilis group C
ATCC 43079
|
Trichophyton mucoides ATCC 204094
|
Streptococcus equi subsp. zooepidemicus group C ATCC
700400
|
V
|
Streptococcus gallolyticus ATCC 49147
|
Veillonella parvula ATCC 10790
|
Streptococcus gallolyticus ATCC 9809
|
Veillonella parvula ATCC 17745
|
Streptococcus gallolyticus subsp. gallolyticus ATCC
49475
|
Vibrio cholerae serotype Inaba ATCC 9459
|
Streptococcus mutans ATCC 25175
|
Vibrio parahaemolyticus ATCC 17802
|
Streptococcus mutans ATCC 35668
|
Vibrio vulnificus ATCC 27562
|
Streptococcus oralis ATCC 35037
|
Virgibacillus pantothenticus ATCC 14576
|
Streptococcus oralis ATCC 9811
|
Y
|
Streptococcus pasteurianus ATCC 49133
|
Yarrowia lipolytica ATCC 9773
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 27336
|
Yersinia enterocolitica ATCC 23715
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 49136
|
Yersinia enterocolitica subsp. enterocolitica ATCC 9610
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 49150
|
Yersinia kristensenii ATCC 33639
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 49619
|
Z
|
Streptococcus pneumoniae ATCC 6301
|
Zygosaccharomyces bailii ATCC MYA-4549
|
No comments:
Post a Comment