Thursday, January 22, 2015

Potensi Pasar Produk Tahu


Tahu merupakan produk makanan berbahan baku kedelai yang sudah dikenal sejak lama di Indonesia. Berbeda dengan tempe yang merupakan makanan asli Indonesia, tahu merupakan produk makanan asal China. Sebagaimana produk tempe, tahu juga banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki cita rasa yang nikmat, bergizi tinggi dan harganya juga terjangkau. Di Indonesia, tahu sudah menjadi makanan yang sangat familier dikonsumsi oleh masyaratkat kelas bawah maupun kelas atas. Tahu sudah menjadi masakan yang sangat familier banyak dijumpai di warung-warung sekelas warteg hingga restoran papan atas. Selain sebagai menu masakan lauk pauk, tahu telah diolah menjadi berbagai aneka produk makanan khas seperti; tahu bakso, siomay, tahu goreng, tahu gejrot, gado-gado dan aneka camilan seperti keripik tahu dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa tahu memiliki pangsa pasar  yang luas.
Tahu merupakan produk makanan yang mudah rusak karena memiliki kadar air dan protein tinggi merupakan media tumbuh yang potensial bagi mikroorganisme pembusuk. Produk tahu memiliki umur simpan yang singkat 2-3 hari, hal ini menjadi faktor kendala untuk mencapai pasar yang lebih luas. Umumnya para pengrajin tahu berproduksi dalam skala home industri dengan kapasitas produksi sesuai kemampuan memasarkan hasil produksinya.
Untuk meningkatkan daya tahan tahu, umumnya para pengrajin tahu mencampurkan bahan pengawet. Namun, untuk mengawetkan tahu sebaiknya dilakukan dengan bahan-bahan yang aman tidak menimbulkan penyakit atau kematian terhadap konsumen. Penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti formalin harus dihindari. Tahu yang telah direndam dengan formalin teksturnya menjadi kompak dan keras dan kadar airnya lebih sedikit. Tahu yang memiliki kualitas baik adalah memiliki warna cerah dan bersih, tidak keras, tidak berbau, menggunakan pewarna alami seperti kunyit. Pengawetan tahu yang aman dan murah dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kalium sorbat. Tahu yang direndam dalam larutan air mendidih yang dicampur kalium sorbat 0,3%, memiliki  umur simpan seminggu dalam suhu kamar. Cara lain yang umumnya digunakan oleh para pengrajin tahu adalah dengan merendam dalam larutan kunyit yang telah disaring dan ditambahkan air jeruk nipis yang dipanaskan hingga mendidih. Cara ini dapat mengawetkan tahu selama 3 hari.
Industri tahu umumnya merupakan industri skala rumahan dengan jumlah tenaga kerja sedikit kurang lebih 2-6 orang dan investasi yang diperlukan tidak terlalu besar. Teknologi proses pada industri tahu sederhana dan mudah dipelajari sehingga industri tahu dapat dijalankan oleh siapa saja. Industri tahu juga tidak memerlukan tempat produksi yang luas dan dapat dijalankan di area perkampungan maupun perkotaan asalkan limbahnya dapat tertangani dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan. Industri tahu menghasilkan limbah ampas tahu dan limbah cair tidak berbahaya, namun jika pengelolaannya tidak baik dibuang begitu saja ke lingkungan dapat mengganggu kenyamanan lingkungan.

No comments:

Post a Comment